Apakah harus sempurna ketika mengajar?

Saya menjawab tidak.

Ketika saya mengajar saya selalu menyisipkan beberapa kesalahan yang dapat dengan sengaja peserta didik menemukannya.

Tujuannya untuk mengetes kemampuan pemahaman materi dan analisis mereka. Saya berharap mereka menemukan semua kesalahan itu untuk kemudian di diskusikan bersama.

Ketika pembelajaran hampir selesai dan mereka ternyata tidak menemukan kejanggalan dalam pembelajaran maka saya harus menunjukkan kepada mereka bahwa prosesnya tadi ternyata ada ketidak sempurnaan.

Saya menyukai ketika mereka mengatakan seperti ini, “ ooohhh iya ya pak, ternyata yaa

Namun saya akan lebih suka ketika mereka berkata ,” eh pak, sepertinya yang ini begini deh…dan yang itu seperti ini deh, ” atau ” hlo, pak, kan tadi seperti ini, kok sekarang seperti ini, padahal menurut ini, seharusnya seperti ini hlo pak,”.

Jadi pada hakekatnya ketidaksempurnaan dengan tujuan adalah termasuk baik.

End.

 

10 thoughts on “Apakah harus sempurna ketika mengajar?

  1. Saya sering mengalami hal yang sama dengan anda. Tapi ditempat yang sedikit berbeda. Anda mengajar secara formal(sekolah), dan saya mengajar secara non formal. Tapi tujuannya sama mendidik. Kadang saya sedikit “nyentrik” dalam melatih dan sangat beda jauh dari aturan yg harus ditetapkan sebelumnya. Ada pro bahkan kontra. Tapi saya fikir, setiap seorang cara mengajar,melatih dan memimpinnya memang berbeda dan harus saling melengkapi dari satu pengajar dengan pengajar lain.
    Tujuannya agar orang yg kita didik tidak bosan dan tidak merasa bahwa mereka sedang dikekang/dipaksakan saat digembleng.

    Like

    1. kalau sekolah non formal mengajarnya akan lebih dapat di eksplore lagi mas,

      sedangkan di sekolah formal malah tidak enak, karena pemerintah sudah memberikan cetakan mengajar yang baik dan benar (padahal tidak) , pengawas sekolah pun dalam menilai kami lebih menitik beratkan kepada aturan baku yang diberikan pemerintah, sehingga ketika kami keluar dari aturan itu maka dinilai sebagai yang tidak baik (padahal tidak)

      Like

Leave a reply to Desfortin Cancel reply