Selamat Pagi,
Postingan kali ini hanya lucu-lucuan saja, mungkin tidak ada manfaatnya sama sekali buat kalian.
Mumpung masih suasana liburan, kemarin saya membongkar barang lama yang menumpuk di gudang. Barang-barang seperti ini seharusnya memang sudah tidak dipakai lagi, namun karena memiliki nilai emosional tinggi maka kami masih menyimpannya. Contohnya adalah gergaji babe pertama kali pindah rumah, teko antik nenek yang dulu dipakai ibu untuk wedangan bersama babe ketika masih jaman susah. Dan masih banyak barang memorabilia lain.
Pencerahan sedikit, ingatlah teman-teman, barang itu akan bernilai tinggi jika ada sejarah dan unsur emosionalnya. Contohnya hanya sebuah surat saja akan bernilai ratusan juta jika yang menulis adalah seorang Gesang. Jadi jangan menyepelekan masalah emosional.
Kembali ke gudangnya. Di dalam karung pojokan ada beberapa barang lama yang disusun rapi oleh ibu. Saya kemudian mencari secara random apa saja yang ada didalamnya. Kali aja menemukan uang yang masih terselip. Semua barang yang ada disitu penuh kenangan dan masih bisa dipakai normal. Yang dapat membangkitkan kembali masa lalu yang sedang tidur. Ini disebut sebagai Recalling memories. Kemudian saya melihat setumpuk buku yang berdebu dibelakang karung itu. Nah ketika saya bongkar-bongkar, saya memegang sebuah buku kecil dimasa SD yang membuat saya senyum-senyum sendiri.
Buku itu berjudul Kungfu Jurus Phonix – didalamnya tertulis Phoenix – yang disusun oleh San Kuan Liang terbitan Pustaka Amani Jakarta. Judulnya sih kungfu tapi kok didalamnya dikatakan silat. Gimana sih yang nulis.
Sejarahnya, babe membelikan buku ini ketika kami jalan-jalan ke kota sebelah. Saat itu sepertinya babe pengen beli sangkar burung perkututnya deh, kalau gak salah. Buku ini dijual di pinggir jalan bersama dengan buku klasik lainnya seperti tuntunan sholat, kumpulan doa, cara belajar ajaib, kamus dan poster poster pendidikan.
Oleh babe, saya diberikan kebebasan untuk memilih apa saja yang saya inginkan, mumpung habis gajian katanya. Ya udah, akhirnya saya memilih buku ini disamping buku lain yang membahas dasar-dasar bela diri.
Setelah membeli buku itu, saya masih ingat hampir setiap sore saya mengikuti semua petunjuk yang dibuat oleh pengarang itu. Saya berlatih di belakang rumah dengan buku yang saya jepitkan di pohon agar dapat saya lihat dengan jelas.
Ibu saya sampai ketawa terpingkal-pingkal melihat kelakuan saya ketika mempraktekan semua gerakan yang tergambar di buku.
***
Mengenai bukunya. Quote pembukaan dari buku ini adalah :
Jurus burung Phoenix mengandung unsur kelemasan yang secara langsung menggembleng bagi para peyakinnya untuk memiliki “ilmu meringankan tubuh” yang ampuh merupakan jurus simpanan para ahli yang selama ini belum banyak diungkapkan. Pada jaman dahulu kala merupakan ilmu silat milik para bangsawan yang mengandung nilai seni yang tinggi sekali. Tiap-tiap gerakan mengandung teka teki yang harus dipecahkan untuk menarik manfaatnya secara penuh!
Dalam Bab pembukaaan, San Kuan Liang menuliskan seperti ini :
Penampilan ilmu silat secara istimewa dengan gerakan-gerakan indah memukau dan didalamnya mengandung ajaran jurus tingkat tinggi. Perlu sekali dipelajari oleh penggemar olahraga bela diri untuk membantu meningkatkan kemampuan, khususnya untuk melipatkan kegesitan serta kecepatan geraknya.
Berlanjut ke halaman lebih dalam. Terdapat gambar gambar gerakan yang dibuat tangan, juga disertai panah sebagai arah pergerakan bagian tubuh yang sesuai.
Setiap gerakan diberikan penjelasan dan filosofinya masing-masing. Jadi tidak asal gerak. Contohnya seperti ini:
Judul Bab : Bertengger Kuat Sejalan Dengan Perputaran Alam.
Merupakan gerakan keaktifan awal berlandaskan kepercayaan diri dengan mengambil sikap untuk menempelkan telapak tangan masing-masing didepan dada. Hanyutkan perasaan menyatu dengan Sang penguasa alam semesta. Bersyukur atas apa yang diberikannya. Getaran penyambung akibat dari penjiwaan yang benar akan memberikan tuntunan terlebih lanjut untuk akrab dengan Sang Maha Pencipta. ini merupakan pengarahan yang lebih positif lagi terhadap apa apa yang hendak ditempuh.
Dan biasanya semua perbuatan yang negatif akan mendapatkan ganjaran yang setimpal pula. Hukum karma berlaku atas segala-galanya. Ada sebab pasti ada akibat. hal inilah yang harus dimengerti dengan secara mendalam, agar orang dapat menarik segi kefaedahannya dengan apa apa yang dipelajarinya.
Ilmu silat berhubungan dengan keluhuran budi pekerti dan rasa seni yang tinggi. Ini sebagian fakgtr yang harus orang mencoba untuk mengupasnya didalam harapan yang pasti untuk memperoleh kebaikannya.
Bagus kan filosofinya?
Semoga bermanfaat.
Have a nice day bro.
dirumah ibu di Cilacap juga banyak barang-barang lama yang masih tersimpan dengan baik, saya kalo mudik biasanya membongkar dan bernostalgia dengan barang-barang tersebut
LikeLiked by 1 person
Pasti langsung terbayang masa masa dimana barang itu masih dipakai
LikeLike
Ini memunculkan impian terdahulu untuk menjadi seorang shaolin
LikeLiked by 1 person
Jiaha ha.. Bener sekali, bahkan waktu masuk SMP ikutan Karate.
Karena perguruan kungfu belum ada pada jaman itu
LikeLike
Saya silat mas, sama belum ada shoalin. Semua efek boboho datang ke indonesia. 😂😂
LikeLiked by 1 person
Waha ha.. Bener banget, bo bo ho, andi lau, jimmy lin, rosamund kwan, man pat ng..
Era kekayaan kungfu dengan berbagai jenis jurusnya
LikeLike
Bener kadang suka nyari film film mereka. Lebih seru walaupun minim efek.
LikeLiked by 1 person
Apalagi film konyol macam si Stephen Cow itu bikin gak berhenti tertawa
LikeLike
Sy waktu kcil jg punya buku kungfu, tp skdar buat baca2 aj, hmpir gak pernah dipraktekkan, haha …
Seru jg klau ingat masa kcil ya
LikeLiked by 1 person
Hlah Buat apaan pak hanya dibaca
LikeLike
Haha … gak tahu, asyik aj, dilihat pastinya…gak dibca smua haha ..
LikeLiked by 1 person
Semacam dijadikan hiburan dan sedikit bahan obrolan
LikeLike
hmmmmm… buku klasik. Bisa jadi barang mahal tuh. Mungkin…
LikeLike
Wuahhh… Jadi keinget perpustakaan kecilku yang berisi buku2 jadul, habis dirayapin, hiks…
LikeLiked by 1 person
Punya perpustakaan? Keren
LikeLike
Punya, Mas. Ada 2 lemari dan masih ada 6 dus lagi belum dikeluarin. Mulai komik Elexx Media semacam Dragon Balls, Sailor Moon, sampe buku-buku agama, koleksi sejak SMP (1990). Yang habis dirayapin justru yg di lemari. 😥 Di situ saya merasa sedih..
LikeLiked by 1 person
Luar biasa , banyak membaca ya
LikeLiked by 1 person
Dulu itu, Kakak.. Wkwkwk.. Sekarang malah udah gak sempat baca, sibuk kerjaan.. 😅
LikeLike
jaman dulu memang tenteram ya, dan buku jadi hiburan yang menambah pengeetahuan, imajinasi dan kreativitas. Dulu saya juga pernah punya buku banyak. Komik, novel. Bareng kaka, sepupu akhirnya ngumpulin bku-buku itu trs buka taman bacaan di teras. Waktu itu sy masih SD.
Tapi karena sering berpindah jadi buku pun entah ke mana.
Jadi ingin berkunjung ke perpustakaan kecil milik mbak.
LikeLiked by 1 person
Udah ngga ada sekarang mah, Mas. Seperti Mas bilang, pindahan rumah, koleksi buku lama2 juga habis. Terakhir rusak dirayapin karena ada bocor dari plafon. Hari paling sedih dalam hidup saya itu.. 😥
LikeLike
Kayak di cerita kungfu hustle ya. Ada kakek tua yang ngejualin ke anak-anak. wkwkwkwk
LikeLiked by 1 person
Iyap, betul sekali..😁😁 mirip banget
LikeLike
Mas manggil bapaknya ‘babe’ ya?
LikeLiked by 1 person
😂😂.. kalau membahasakan kepada orang lain,babe. Kalau saya memanggil Pak. Kadang juga babe
LikeLike
Oalah.
Sy ga bisa mas nyimpan2 barang lama begitu, keluarga kami tinggalnya nomaden
LikeLiked by 1 person
Aku malah pengen banget jadi nomaden, bisa banyak suasana
LikeLike
Tapi ga ada kenangan mas. Ga kek orang2
LikeLiked by 1 person
Hlo justru kan lebih banyak kenangan daripada yang hanya stay di satu tempat
LikeLike
Bener juga ya. Ada beberapa hal yg lebih dr beberapa sisi
LikeLike
Bayangin coba yang hanya di satu tempat, ceritanya ya hanya itu itu aja
LikeLike
Tapi dia punya kenangan dr kecil. Just like u. U can see ur old stuff. Sometimes I miss the place that I used to watch my fav movie and other things
LikeLike
Yah, ini merupakan salah satu kerugiannya nomaden
LikeLike
Dulu sempat hapal setengah dari seluruh gerakan, sekarang sudah lupa smua
LikeLiked by 1 person
sama, saya juga pernah seperti itu
LikeLike