Migrasi dari Windows 8.1 ke LinuxMint karena Laptop sudah Kepayahan

Screenshot_2017-11-18_08-50-50

Setiap hari mengetik di depan GUI Windows lama kelamaan saya menjadi bosan. Apalagi makin hari laptop rasanya semakin lambat saja. Lambatnya sudah keterlaluan, saya hanya membuka google chrome, namun untuk scrolling halaman internet dari atas bawah atau sebaliknya saja membutuhkan waktu beberapa detik sebelum beroperasi dengan normal. Itupun malah sering not responding.

Maka dari itu saya sering browsing di internet untuk mencari OS alternatif selain Windows yang sekiranya bisa membuat laptop saya kembali lincah tanpa terbebani oleh OS yang banyak memakan resource.

Sebenarnya solusi mudah tanpa perlu repot adalah dengan membeli laptop baru dengan spesifikasi jaman now maka semua masalah sudah ditemukan penyelesaiannya. Tapi saya bukan tipe kalah sebelum berjuang dan berusaha.

Tapi saya rasa sayang banget untuk membeli laptop baru, karena saya bukan pengguna komputer yang hardcore.

Saya hanya menggunakan laptop untuk hal -hal yang ringan, semisal mengetik , membuat nilai, presentasi, menonton film bajakan dari ganool atau lk21 , serta untuk menyimpan foto foto kenangan.

Saya sangat jarang menggunakan untuk bermain game, mengedit video, mendengar musik.

Saya sudah lama meninggalkan kebiasaan itu karena semuanya sudah tergantikan dengan smartphone yang lebih ringkas dan nyaman. Bahkan saya sering mencetak file file pdf langsung dari smartphone kalau sedang malas membuka laptop.

Eh..dari hasil browsing saya menemukan alternatif OS selain Windows yaitu Linux.

Linux memiliki banyak sekali variasi yang disebut distro. Karena begitu banyaknya distro dan mereka semua juga mengklaim lebih baik dari yang lain, maka dari itu saya merujuk ke rating pengguna agar lebih mudah. Saya kemudian mengunjungi situs www.distrowatch.com untuk memilah milah distro mana yang sedang populer dan memiliki forum paling ramai.

Dari berbagai forum mengatakan bahwa linux lebih baik dari os Windows karena lebih stabil, (gratis) dan open source. Sehingga pengguna terbebas dari urusan bajak membajak. Serta memiliki komunitas fanatik yang selalu siap membantuk ketika kita mengalami kesulitan.

Dan ternyata ketika saya mencobanya tidak semulus yang saya kira. Bohong banget kalau pemerhati dunia IT mengatakan bahwa Linux itu mudah digunakan bahkan untuk orang awam.

Menurut saya Linux digunakan bagi mereka yang mengerti komputer, sedangkan Windows adalah OS yang mengerti dan memahami pengguna.

Hanya Untuk bisa memainkan MP3 dan Video (mkv) saya harus mendownload beberapa file pendukung yang tidak sedikit, dan update beberapa bagian

Untuk install LinuxMint 18.2 ini pun saya harus membuat 4 partisi yaitu:

  1. 5 Gb dengan format swap
  2. 700 mb dengan format ext4 dengan mountpoint /boot
  3. 400 mb dengan format EFI
  4. Sisanya dengan forma ext4 dengan mountpoint /

Awalnya saya sukses install, namun ketika boot terjadi kegagalan dengan error message pada GRUB.

Error: file’/grub/i386-pc/normal.mod’ not found.

Entering rescue mode…

grub rescue>

Saya sudah mencari cari solusinya dari berbagai forum tapi hasilnya nihil.

  1. Saya mencoba dengan trik memakai command line dengan mengetik SET PARAMETER
  2. Mencoba dengan mengcopy seluruh file yang terdapat di folder usr/lib/grub
  3. Mengotak atik settingan BOOT
  4. Install Ulang

Akhirnya saya install ulang dengan melakukan sesuatu yang berbeda. Perbedaannya adalah ketika memformat sebelumnya dengan memilih LOGICAL maka kali ini saya memilih PRIMARY.

Dan akhirnya sukses.

Akhirnya saya berkesimpulan, jika seseorang ingin mengganti OS mereka dari Windows ke Linux harus ada koneksi internet yang cukup.

Internet ini akan digunakan untuk mendowload file file yang dibutuhkan Linux agar dapat berjalan sesuai dengan keinginan kita.

Dalam dunia Linux kita juga dituntutut untuk tidak malas membaca di forum forum yang membahas tentang linux. Tanpa itu semua linux hanya akan seperti ponsel NOKIA 1100. Linux juga bukan tipe memiliki instalasi klik klik kemudian lupakan.

Setiap error yang muncul dilayar harus kita perhatikan dan kalau perlu dicatat untuk dicarikan solusinya.

Beberapa hari kedepan saya akan mengeksplorasi kelebihan dan kekurangan LinuxMint. Saya memfokuskan ke arah multimedia dan Excel.

Jika nanti saya menemukan Aplikasi Raport tidak berjalan dengan baik karena penuh dengan Macro, maka tanpa segan saya akan kembali lagi ke Windows 8.1 karena pada kenyataannya Windows lebih baik dan mudah digunakan tanpa membuat keluhan.

Ditulis dengan Libre Office/ LinuxMint 18.2

4 thoughts on “Migrasi dari Windows 8.1 ke LinuxMint karena Laptop sudah Kepayahan

  1. Betul, Linux punya bnyak kelebihan, sy pernah pkai dan ada teman sy yg pnggila linux, tp akhirnya sy blm mampu mengimbangi linux, Btul sprti kata Anda kayaknya Linux cocok bg mereka yg udah ahli dlm komputer. Smpai saat ini saya masih pakai OS windows.
    Entahlah utk d masa depan

    Like

Leave a comment