Sebagai Kurir Barang : Wawancara Pertama

Ini wa yang gak ditungguin
Syarat-syarat yang harus saya penuhi

Setelah mendapatkan pesan lewat whatsapp, saya dicalling sekitar pukul 15.50 menggunakan sambungan telepon asli. Bukan hanya lewat panggilan whatsapp biar ngirit.

Nah isi wawancaranya apa aja? Dibawah ini saya berikan pertanyaan-pertanyaan yang ada hubungannya dengan per kuriran.

  1. Perkenalkan diri anda
  2. Anda tahu xnxx darimana?
  3. Apakah anda sering melihat kurir kami?
  4. Mengapa anda melamar pekerjaan ini?
  5. Berapa banyak kira-kira barang yang dikirimkan per hari?
  6. Strategi apa yang anda lakukan untuk mengirimkan barang?
  7. Apakah anda sanggup mengirimkan 100 barang/paket per hari?
  8. Apakah anda sanggup bertanggung jawab dengan paket yang dibawa?

Eh apalagi ya? Lupa… pokoknya kurang lebihnya ya seperti itu.

Kalau gak datang bakalan di blacklist

33 thoughts on “Sebagai Kurir Barang : Wawancara Pertama

    1. Kontraknya freelance mas. Kerjanya Target, jadi kalau hari itu udah sesuai dengan target jumlah. Kami bisa pulang. Kalau bulan Sale.. Bisa satu minggu penuh nganterin. Sedangkan bulan gak sale, 3x seminggu.

      Like

  1. Menarik perspektifnya mas terhadap gaya hidup minimalis.

    Kalau boleh saya izin meninggalkan jejak komentar di sini, minimalis yang saya pahami cukup berbeda.

    Yang saya pahami minimalis itu intinya mengurangi hal-hal yang mengganggu seseorang untuk menikmati apa yang ada, secara sadar. Itu aja sih maknanya.

    Perumpamaan favorit saya itu ibarat kulkas yang dimasukkan pulpen atau sisir atau batu batere ke dalamnya. Mau kulkas itu kecil atau besar, saya ga ingin dalamnya ditaruh pulpen. Kalau pun kulkasnya sebesar ruangan kamar, saya pun juga ga ingin ditaruh pulpen di dalamnya.

    Minimalis bukan soal kaya (kulkas segede kamar) atau miskin (kulkas kecil), tapi soal menempatkan hal atau barang apakah mengganggu atau nggak.

    Orang kaya belum tentu maksimalis, orang miskin belum tentu minimalis.

    Itu sebabnya kalo saya pribadi meski sejak lahir (tahun 80an) hidup penuh keterbatasan (contoh sederhana: saat lahir saya ngga bisa langsung ditebus pulang karena orang tua saya belum punya uang), akte kelahiran bikin telat, dan lain-lain, berat badan kurang gizi sampai usia 20 tahunan…. tapi, saya baru menganggap diri saya mulai menjalani gaya hidup minimalis baru tahun 2016 lalu.

    Saya berharap andai mengenal gaya hidup minimalis ini sejak dulu, karena buat saya meski hidup saya sejak kecil penuh dengan keterbatasan tapi itu buat saya itu bukan minimalis.

    Jika saya dulu sudah minimalis tentu hidup saya sudah lebih fokus sejak dulu. Kenyataannya saya banyak hilang fokus dan teralihkan, padahal barang2 juga dulu ga punya banyak juga.

    Salam kenal mas.

    Like

Leave a comment