​5 Hal Remeh yang Menurunkan Wibawa Guru Terhadap Siswa

IMG-20180411-WA0013

Menjadi guru memang tidak mudah. Guru tidaklah sama dengan profesi lain. Profesi lain pada umumnya memiliki hierarki ke atas, sedangkan guru harus mempunyai keluwesan untuk bergerak dalam banyak hierarki.

Dan ingatlah ini, Guru menghasilkan banyak profesi lain.

Jadi tidaklah berlebihan jika profesi di dunia ini hanya ada dua, yaitu : 1. Guru 2. Profesi lain. He he..

Guru tidak bisa sesukanya bertindak, mereka harus mampu berkompromi dengan berbagai rintangan demi satu tujuan yang ingin di capai. Maka dari itu guru pada umumnya menjadi negosiator yang bagus untuk memecahkan masalah yang terjadi di dalam masyarakat.

Dengan posisi bagus seperti ini, sangatlah di sayangkan ketika ada beberapa oknum guru yang tidak memiliki naluri sebagai seorang guru.

Jadi, Jika Anda seorang guru, Anda sebaiknya menghindari hal di bawah ini agar kehidupan Anda memiliki kredibilitas yang mantab.

  • Cara Berpakaian yang terlalu “gaul”

Sebagai seorang guru yang baik, sebaiknya Anda memakai pakaian yang memang diperuntukkan untuk guru. Jangan seperti artis. Guru memiliki seragam tersendiri dimana jika memakainya akan membuat guru memiliki wibawa yang lebih. Yaitu PSH (Pakaian Seragam Harian)- untuk guru SMA/SMK sekarang sudah tidak memakai lagi, PDH (Pakaian  Dinas Harian), Batik Korpri (setiap tanggal 17), Batik Lurik, Olah Raga dan Pramuka. Kadang di beberapa tempat setiap tanggal 15 memakai pakaian adat. Karena saya berdomisili di Jawa Tengah maka aturan yang saya ikut adalah Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 59 Tahun 2013 Tentang Pakaian Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Kalau Anda mengajar di sekolah swasta maka aturannya lebih luwes lagi.

Boleh saja Anda berpakaian di luar ketentuan itu, misalkan memakai celana denim dan jaket kulit,  tapi Anda akan malah terlihat tidak disiplin dan tidak tahu aturan.

Namun dalam hati kecil Anda ingin kelihatan bergaya? Anda sebagai guru ingin tampak gaul dalam berpakaian? Lupakan !!! Ini bukan pekerjaan yang membuat Anda dapat seenaknya mengikuti mode. Berpakaianlah yang elegan, tidak aneh aneh.

Tidaklah pantas seorang guru memakai gelang gaul macam anak muda. Meskipun Anda masih muda tapi bertahanlah untuk tidak melakukan itu demi Anda sendiri. Kalau Anda memakai pakaian muda, mereka akan menganggap Anda sebagai temannya. Di lingkungan sekolah Anda adalah orangtua kedua setelah orangtua mereka, jadi bersikaplah seperti orang tua pada umumnya.

***

Ada juga sih beberapa anak berkata, “ Wah bu, roknya bagus, gaul seperti bertambah muda.”. Anda melayang dengan pujian semacam itu? Oh come on.. mereka hanya bermulut manis dibalik olok-olokan.

  • Cara Bertingkah Laku yang bertolak belakang dengan Kode Etik Guru

Guru yang baik juga bertingkah laku yang baik. Di dalam lingkungan sekolah dan di luar lingkungan sekolah. Masyarakat yang akan menilai apa yang kita lakukan.

Guru yang bagus seharusnya menghindari perbuatan-perbuatan yang melanggar norma-norma yang berlaku. Tidak akan pantas seorang guru sering mabuk mabukan dan main judi, tidak pantas rasanya jika seorang guru melakukan perselingkuhan dengan alibi rumah tangganya sedang bermasalah lantas mencari pelampiasan. Apalagi malah mabuk mabukan dengan muridnya, dimana harga dirinya coba ?.

Hayati dan pahami semangat guru. Jika guru nya saja sudah rusak, bagaimana dengan anak didiknya? Guru yang rusak tidak akan mungkin untuk memberikan nasihat ini itu tentang kehidupannya. Mereka paling hanya akan mengatakan ini kepada anak didiknya ,” ah nanti kalau mereka sudah besar pasti bisa berpikir sendiri.”. Eh heii.. apakah dia tidak mengaca pada dirinya sendiri bahwa dia sudah tua namun tidak dapat berpikir.

Mirisnya Bahkan ada beberapa oknum guru yang berasalan, bahwa mereka melakukan itu di luar jam dan lingkungan sekolah.  Oh come on

  •  Tidak Konsisten alias Plin-Plan

Setiap perkataannya tidak jelas dan tidak konsisten. Hari ini membicarakan tentang kebenaran A dan di lain hari membicarakan kebenaran B. Misalkah hari ini mengatakan 1 x 1 = 1 eh di lain hari dia mengatakan hasilnya 2. Misalkan lagi, aturan yang berubah ubah menjadikan anak anak menjadi kebingungan.

Jika ketidak konsistennya ini berlanjut, maka semua omongannya tidak akan pernah lagi di dengarkan. Bahkan untuk memberikan perintah sederhana.

Untuk penilaian tugas kadang di nilai kadang tidak, kadang ada remidi kadang tidak, kadang terlambat kadang rajin. Penjelasan materi yang berputar putar dan berubah-rubah konsep dasarnya.

Efeknya, peserta didik akan menganggap Anda remeh.

  • Sering Bercanda dengan Murid.

Bercanda dengan anak-anak sih tidak salah, namun jangan berlebihan. Anda memiliki teman sendiri, yaitu guru dan karyawan untuk bercanda dan berbagi, bukan anak-anak. Mereka (anak-anak) juga memiliki teman sendiri jadi janganlah terlalu sok akrab dan berteman dengan mereka sehingga mereka menjadi nglithas.

Biarkan saja kalau anak anak mengatakan Anda sebagai guru yang sombong, tidak akrab, kaku dan lain sebagainya. Toh hanya akan bertemu maksimal tiga tahun.

  • Berdebat Kusir

Inilah yang sering terjadi di antara guru dan murid ketika sedang dalam proses belajar mengajar.

Berdebat kusir baik anda menang ataupun kalah, anda hanya akan kehilangan wibawa saja. Anak anak yang lain akan bersorak sorai dengan hiburan gratis ini.

***

Tapi itu semua berbalik kepada pribadi masing-masing. Jika Anda memang sebagai guru yang bertanggung jawab dan memiliki keinginan murni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa  serta memajukan pendidikan di Indonesia seharusnya keep it in your mind. Profesi guru memang tidak untuk memupuk kekayaan seperti saudagar. Jadi jika Anda sehari-hari selalu mengeluh dengan jumlah gaji yang minim, tinggalkan profesi ini, Anda tidak cocok dengan ini semua. Carilah profesi lain yang lebih cepat untuk menghasilkan uang. Jangan mengorbankan kualitas Anda mengajar dengan mengolah anak-anak sesukanya.

Guru memang sering lebih banyak berkorban. Guru lebih memiliki rasa dan peka. Guru tidak akan pernah memikirkan keuntungan. Tidak seperti profesi yang lain.
Have a nice day bro.

64 thoughts on “​5 Hal Remeh yang Menurunkan Wibawa Guru Terhadap Siswa

  1. Tapi Mas, saya pikir nggak akan baik bila siswa sampai memberikan cap pada guru sebagai guru yang sombong, tidak akrab, kaku dan lainnya. Siswa nanti malah antipati dengan guru itu. Ujungnya mereka nggak paham sama materi karena nggak suka dengan gurunya.

    Liked by 2 people

    1. jika mengajar di bimbingan belajar atau institusi pendidikan di luar regular, ini tidak baik.

      namun jika dalam sekolah umum, saya kira tidak akan berdampak banyak jika anak anak tidak suka dengan gurunya. Guru yang disuka belum tentu guru yang baik.

      Guru yang kerjaannya bercanda melulu di kelas, pasti tidak akan menyampaikan materi dengan lancar.

      Liked by 1 person

      1. Hmm, begitu. Saya sendiri nggak terlalu suka dengan guru yang pembawaannya serius dan kaku. Saya malah nggak mudah paham sama materi yang diajar guru model begitu, hehe.
        Yah, bercanda pada waktunya, hanya sebagai selingan. Semua yang berlebihan itu nggak baik.

        Liked by 1 person

  2. Bener mas, seperti ulama, guru jadi panutan banyak orang. Jadi harus benar-benaf menjaga cara dan pola hidupnya. Hidup Guru..

    Btw, mas pernah nemuin guru yang disebutin kah di lingkungan mas? Tulisan Kok kayak dalam banget. Hhaa

    Liked by 3 people

    1. itu sih kalau mereka benar benar mau menyelami hakikat seorang guru mas.

      pernah menemukan, dalam setiap satu sekolah pasti ada guru yang model seperti ini. guru yang masuk kategori “unik”.
      sama halnya dalam suatu tempat kerjaan, pasti ada salah satu karyawan yang nyeleneh sendiri dibandingkan dengan teman teman yang lain.

      Like

      1. Nah itu mas, karena salah satu profesi yang punya beban moral berat ya.

        Wah kadang emang gitu sih, kadang ada yang mbedani. Entah kalo saya, bisa jadi yang nyeleneh itu. Wkwkwk

        Like

              1. Apaan.. saya kan orang nya pendiam, dan banyak ngelabelin alim, dsb (padahal tidak sama sekalil. Jadi, sekali bikin status yang agak nakal atau gila malah langsung ngomong macem2 kalo ketemu langsung ma saya. Wkwkk

                Liked by 1 person

    1. iya, mas. Kesalahan Guru sekarang adalah mereka terlalu akrab dengan muridnya, karena anak anak ini dapat menghubungi gurunya kapan saja melalui medsos, meskipun itu sebenarnya mempermudah komunikasi.

      Dampaknya adalah rasa sopan santun yang berkurang

      Like

      1. Sebenarnya itu baik, bisa menghubungi guru meski diluar jam KBM.. Namun tetap, guru harus bersikap dan bertuturkata selayaknya guru.. Bukan pakai bahasa terlalu gaul ataupun bahasa sehari2.. Demi kewibawaan menjaga seorg guru, harus tetap ada batasan 😊
        Beda dg guru skrg.. Dg dalil ingin dekat dg siswa, mereka harus bertingkah laku yg “kekinian” dan mengabaikan wibawa hingga mereka lupa kalo mereka adalah guru..

        Like

        1. nah ini dia poin penting, !!!

          karena guru sekarang MAU di perlakukan demikian. Misalkan hal sepele, di panggil dari kejauhan oleh anak namun mau maunya mendengarkan dan mendekat dan malah ikutan berteriak.

          Dan sepertinya guru sekarang takut kalau di benci oleh muridnya, takut di bilang tidak akrab, takut tidak dapat mendekat.. padahal sebenarnya anak anak tidaklah demikian, mereka adalah anak yang masih labil, mudah berganti ganti pikirannya.

          Like

  3. Wow…ini murni ngulas ttg 5 hal itu ya, ap ad yg dibuat sbgai satir? Maaf, bkn kepo, tp narasinya terasa gmn gitu, hee…

    Ok, scra umum sy stuju sj dg smua yg mas Seta ulas, krn memang pas bnget. Jika 5 hal tsb, meskipun tmpak remeh, diabaikan bs menurunkan wibawa mmang.

    Hnya sj gmn dg guru2 yg cantik dan muda sprti gambar di atas? Itu gmbar dpt dr mna mas? Gak pke sumber kah saat nyertakan gmbar? Krn biasanya gmbar ad hak ciptanya.

    Oya, kok sy rada jd gak fokus dg foto cewek2 aduhay ber-PDH di atas…😂🙈

    Liked by 1 person

    1. narasinya mengandung emosi, kata mas jalil terasa dalam.
      Sebenarnya tidak lah demikian, saya tidak menyindir siapa siapa, hanya pengamat secara umum, saya tidak bisa mengulas lebih dalam lagi.

      Gambar itu saya dapatkan dari grup MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Wonogiri, entah siapa yang mengirimkan dulu yang pertama kali. he he.
      dulu sebagai guyonan teman teman ketika mencapai sesuatu selalu diberikan foto itu sebagai hadiah, he he. Sulit melacak sumbernya.

      Saya juga kurang fokus..he he

      Like

      1. Wah, tos dech dg mas Jalil, hihi…

        Klau cewek seseksi itu bs bikin adem atau gerah siswa, tp masa disuruh mau tmpil kyak ibu2 yg sllu gmn gitu…yg pnting ttp anggun, ya kan? Bukan brgaya manja krn itu dilarang kitab suci (Quran)…😀

        Liked by 2 people

  4. Saya jadi ingat almarhumah bu guru saya waktu kelas 6 SD. Beliau guru paling lucu yang pernah saya kenal, tapi beliau juga lumayan galak. Hehehe…

    Liked by 2 people

  5. dulu waktu smk, ada guru yang plin plan dan gak nguasai materi pelajaran.
    tiap murid tanya, pasti di buat PR bagi dia, jadi kesal juga lihat guru itu.
    akhirnya aku jarang masuk kelas saat guru itu ngajar mas, wkwkwkw

    Liked by 2 people

Leave a reply to layangseta Cancel reply