Kena Infeksi Saluran Kencing Lagi

Yes, akhirnya aku sakit.

Kali ini saluran kencing ku kena infeksi  lagi. Kalau curhat ke teman mereka  malah mbanyolin katanya kebanyakan ihik ihik.

Penyakit ini hinggap pertama kali waktu masih kuliah di Solo. Sakitnya jangan ditanya, rasanya lebih sakit daripada gigi bolong. Penyebab utamanya adalah kurang banyak  minum air putih, kebanyakan minum kopi, dan terlalu rakus makan mie instant waktu malam serta sering menahan untuk ke belakang eh kebanyakan duduk juga berpengaruh hlo.  Maka dari itu untuk saat ini aku dilarang minum kopi, teh, makan mie (mi ayam, mi instant, mi goreng, mi rebus, mi aceh, mi bakso, mi burung dara dan segala mi yang enak enak), makanan yang pedas, makanan yang banyak mengandung minyak. Banyak banget pantangannya, tiap hari Cuma makan roti dan kadang bubur.

Tapi itu Cuma ketika sakit, kalau udah sembuh..awas aja, kopi akan selalu hadir .

Dulu waktu pertama kali terkena penyakit ini aku kira kena usus buntu karena letaknya sama persis dengan usus buntu dengan ciri ciri sakit yang mirip. Hampir saja aku kena mal praktek jika tidak meminta USG. Ciri umum dari penyakit ini adalah sakit pada pinggang sebelah kanan bawah, kadang bisa tembus ke perut depan, rasa panas ketika buang air kecil, rasa pengen buang air besar melulu (padahal kalau udah nongkrong lama gak bakalan keluar), merasa demam dan keringat dingin sering keluar, kalau dalam kondisi parah bisa kencing berdarah (aku udah pernah). Infeksi nya terjadi karena luka kecil yang ada pada saluran kencing dan dihuni oleh bakteri jahat. Penyebab luka ini beragam, tapi yang utama adalah seringnya salurang kencing terlalu kering sehingga antar dinding saluran saling bergesekan dan menyebabkan luka dan luka luka itu dijadikan sarang bakteri yang ada pada air seni kita.

Oleh sebab itu ketika memeriksakan diri kita diharuskan memberi sampel air seni kita ke dokter, nanti di lab mereka akan memeriksa kadar bakteri dan darah yang ada di air seni tersebut. Jika melebihi angka standar maka dipastikan lagi infeksi. Dan dokter akan memberikan kadar obat yang sesuai dengan tingkat infeksinya.

Mengenai rasa sakitnya, Yang bikin bete adalah sakit itu sering mengalami puncaknya pada malam hari menjelang tidur dan sesudah bangun tidur. Kalau sudah seperti ini, maka drama guling gulingan di lantai atau kasur terjadilah sambil meringis ringis menahan sakit.  Meskipun dikasih minyak Cap Lang, Balsem ekstra Hot ataupun minyak aroma terapi tersohor jangan berharap itu akan menyembuhkan, apalagi di pijat, salah salah bukan mengurangi malah nambahin…ingat yaa ini infeksi alias luka, kalau dipijat jelas tambah sakit. Kalau keseleo lain soal.

Aku tanya dokter kenapa bisa demikian, beliau jawab karena waktu tersebut air seni sedang mengalir ke ureter melewati daerah yang infeksi, sehingga berasa sakit, kalau airnya udah turun maka sakitnya akan berkurang (ingat Cuma berkurang, bukan sembuh).

Untuk pengobatan ada penahan rasa sakit, antibiotik dan pelancar buang air kecil. Penahan rasa sakit jelas fungsinya sedangkan antibiotik digunakan untuk membantuk kekebelan alami tubuh agar secepatnya bisa menyembuhkan daerah yang infeksi, pelancar buang air kecil digunakan agar kita tidak lama lama menahan untuk kebelakang sehingga bakteri yang bercokol di tempat infeksi bisa secepatnya dikeluarkan bersamaan dengan air seni. Kadang dokter juga memberikan obat anti mual agar perut lebih terasa nyaman.

Aku lebih mengutamakan penahan rasa sakit dulu daripada antibiotik, karena jika kumat bener bener gak bisa buat kerja. Untuk penahan rasa sakit dulu sering aku beli Pronto yang mengandung Methyl…, memiliki efek yang lama yaitu sekitar 20an menit baru terasa itupun harus 2 tablet dan setelah itu akan merasakan ngantuk, tapi untuk saat ini obat ini udah gak mempan lagi malah rasanya seperti nambahin sakit. Maka dari itu kemarin aku memeriksakan diri ke rumah sakit dan dikasih 5 macam obat dan salah satunya penahan sakit KETOROLAC, dan ajaib ga sampai 3 menitan sakit pinggangku udah sembuh sampai sekarang padahal Cuma minum sebutir doang dan ini masih sisa 3 biji untuk jaga jaga kalau kambuh. Dari semua obat itu menghabiskan biaya Rp. 80.000,- lebih mahal berkali lipat dibandingkan dengan beli PRONTO  yang seharga Rp. 4000,-.

Dan ketika tulisan ini dibuat aku tidak pernah merasakan nyeri lagi, kecuali ketika dipake untuk angkat yang berat berat..nyerinya akan hadir, tapi tidak begitu lama akan hilang lagi.