Alhamdulillah tahun ini sekolah kami sudah dapat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer. Dalam satu sub rayon, tahun ini hanya ada 5 sekolah yang berani menyelenggarakan UNBK. Ketidak beranian mereka lebih kepada biaya besar yang harus dikeluarkan untuk membangun infrastruktur UNBK.
Kalau pemerintah mau membantu sih tidak lah mengapa, hla ini semuanya diserahkan kepada sekolah untuk mandiri. Padahal pemerintah mentargetkan 75% sudah dapat melaksanakan UNBK tahun ini.
Okay, Untuk dapat mengikuti UNBK ada persayaratan minimal yang harus dipenuhi antara lain:
- 1 komputer server utama dan 1 cadangan minimal i5 dengan memory 8gb
- Minimal 25 komputer sebagai client ( 5 untuk cadangan kalau sewaktu-waktu terdapat error).
- Kecepatan internet minimal 1 MBPS
- UPS.
- Generator Set, buat jaga-jaga kalau listrik padam dan tidak stabil.
Untuk lebih rincinya dapat membuka situs resminya di https://unbk.kemdikbud.go.id/.
Dengan ujian berbasis komputer ini anak-anak nyaris tidak dapat saling meniru pekerjaan temannya karena soal yang tersaji di masing-masing komputer akan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Dengan mustahilnya anak anak meniru pekerjaan yang lain maka peran pengawas hanya akan diperlukan untuk mengedarkan daftar absensi dan tanda tangan berita acara. Enak banget pengawas sekarang, tanpa perlu menuliskan nama peserta ujian satu demi satu karena sudah ada di situs unbk dan tinggal mencetaknya saja. Di masa mendatang mungkin pengawas silang antar sekolah akan lenyap.
Yang paling repot adalah teknisi dan proktor. Mereka berdua merupakan sentral bagi suskses tidaknya UNBK. Teknisi bertanggung jawab terhadap infrastruktur UNBK, sedangkan Proktor memiliki tanggung jawab terhadap pelaksanaan UNBK.
Tugas proktor adalah membagikan token (berubah dalam setiap 15 menit), mengecek keadaan laboratorium, mengecek status login di server, membantu menginput username dan password peserta ujian, mencetak berita acara, kartu peserta ujian, dan daftar hadir, mencetak hasil ujian, menscan berita acara dan sekalian menguploadnya ke web.
Hlah terus tugas pengawas ujian ? ya seperti yang saya sebutkan di atas.
Sayangnya, kepala sekolah menunjuk saya menjadi Proktor. Sekali lagi bukan karena saya termasuk orang yang berilmu tinggi atau orang yang rajin bekerjanya, namun hanyalah karena tidak ada orang lain yang mau melakukannya. Istilah kasarnya, saya dikorbankan lagi oleh senior. hehe.
Mereka yang sudah senior akan ngeri duluan dengan yang namanya UNBK, mereka takut akan hal-hal yang akan terjadi pada waktu pelaksanaan ujian, misalkan ada error di salah satu komputer, atau server yang tiba-tiba macet. Atau di suruh untuk membantu peserta yang kesulitan dengan alatnya.
Hmm Tapi tak apalah, asalkan nanti honornya lumayan akan lebih ada semangat lagi.
Sisi positifnya, ilmu dan teman saya akan semakin bertambah. Yang dahulu tidak mengerti apa yang namanya server dan tetek bengeknya, sekarang sudah sedikit tercerahkan. dan juga dapat berkumpul dengan orang-orang yang jago IT dibandingkan dengan saya.
Ah semoga UNBK tahun ini lancar.
Wah, ketemu sesama proktor nih. Semangaat Pak!
LikeLike
Waahh. Alhamdulillah. ..ini saya pertama kali jadi proktor hlo, dag dig dug .. tanggung jawab nya besar
Semangat juga mbak yaa
LikeLike
Pasti lancar!
Btw, mas berprofesi sebagai seorang guru ya?
LikeLike
aamiin
banyak profesinya, kadang guru, kadang bertani kadang berdagang, kadang traveler, kadang juga jadi tukang parkir.. 🙂
LikeLiked by 1 person
Aamiin. Semoga ga ada yg error lah
LikeLike
iya mbak, ngeri banget kalau ada yang error, kasihan anak anak
LikeLike
Gurunya juga yg entar kalang kabut
LikeLike
Proktor nya yang di salahkan😭😭
LikeLike
yang stress sekarang orang tua murid yang sedang ujian nasional, anak ujian, ortu kelimpungan 😀
LikeLike
Benar benar jaman sudah berubah yaa 😂
LikeLike
Jiwa-jiwa pejuang!
LikeLiked by 1 person
Selalu berjuang
LikeLiked by 1 person