Mendengar lagu teluk bayur sambil pencet pencet smartphone memang mengasyikan, syairnya sederhana dan mudah di ikuti, tapi membangkitkan memori jaman dulu. Benar benar nyaman di telinga di bandingkan lagu kini yang isi nya cuma cinta, selingkuh, dan hal gak bener. Walaupun kebanyakan bertema seragammemang juga ada lagu dengan lirik yang memberikan petuah bijak tentang hidup, kekuatan hati dan pelipur hati yang lara.
Tapi sayangnya, lagu model gini tidak pernah laku untuk di jual. Hanya segelintir yang mencapai sukses, itupun seringnya musiman. Misalnya lagu rohani yang sangat populer ketika menjelang hari besar agama. Dan setelahnya, hilang. Dengan demikian maka produser pun jadi ogah mengharapkan serius. Maklumlah yang namanya pedagang mestinya mencari untung.
Kembali ke lagu teluk bayur,Lagu ini dinyanyikan Ernie Djohan sekitar tahun 1968, artis populer pada masanya. Sedangkan penciptanya adalah Zainal Combo, yang berasal dari Solo Jawa Tengah yang lahir tahun 1953. Lagu Teluk bayur tercipta ketika dia sedang show di Padang, karena dia ingin mengenal lebih jauh tentang budaya Minang maka dia menetap untuk beberapa lama sambil mendalami budaya nenek moyangnya.
Di bawah ini lirik lengkapnya
Selamat tinggal teluk bayur permai
Daku pergi jauh ke negri seberang
Ku kan mencari ilmu di negeri orang
Bekal hidup kelak di hari tua
Selamat tinggal kasih ku yang tercinta
Doakan agar ku cepat kembali
Ku harap suratmu setiap minggu
Kan ku jadikan pembunuh rindu
Lambaian tanganmu
Ku rasakan pilu di dada
Kasih sayangku bertambah padamu
Airmataku berlinang tak terasakan olehku
Nantikan aku di Teluk Bayur”
Dari syair itu tergambar masanya, misalnya untuk saling meberikan kabar masih menggunakan surat,itupun sekali seminggu adalah hal yang masuk kategori sering. Bandingkan dengan sekarang. Tiap detik bisa tahu kabar dari belahan dunia lain, tidak hanya tulisan tapi komplet dengan videoklip sebagai penegasannya.
Dia pun pergi untuk tujuan yang sangat mulia, yaitu menuntut ilmu yang dia harapkan akan berguna di kemudian hari. Karena waktu itu menuntut ilmu adalah hal yang langka karena di batasi oleh fasilitas yang kurang.
Segitu tinggi nya ilmu, sehingga dia rela meninggalkan kekasih yang di cintainya. Dan berharap masih setia menunggunya di teluk bayur ketika dia pulang nantinya. What a romantic!
Bandingkan dengan itikad anak sekarang!
Entah kenapa lagu lama itu sering memiliki makna yang dalam meskipun dengan lirik dan nada sederhana. Kekuatannya bisa membuat kita merenung sejenak.
Ada beberapa sifat hasil karya jaman dulu, pencipta lagu tidak terdistorsi dengan materi, mereka hanya ingin berkarya sesuai hati. Tidak peduli apakah hasilnya di sukai atau tidak. Apakah menjadi terkenal atau tidak.
//