Dahulu, sebelum mengikuti PLPG.
Ketika datang pengawas sekolah. Mereka selalu meminta administrasi pengajaran/pembelajaran yang sudah dijilid lengkap dan rapi yang terdiri dari:
- Kalender Akademik
- Jumlah jam efektif
- Silabus
- RPP lengkap dengan lampiran.
- Bank Soal
- Analisis Nilai Ulangan Harian.
- Tugas Terstruktur dan tidak struktur
- Kumpulan Tugas Project
Saya selalu menghindar untuk megerjakan, karena saya belum memiliki sertifikat pendidik. Saya beralasan itu hanya membuang waktu, karena yang terpenting adalah peserta didik memahami materi yang saya ajarkan.
Namun, pengawas juga beralasan bahwa administrasi tersebut sangat berguna bagi kami agar dapat mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran di kelas dengan lebih tepat.
Dari pengukuran itu, baik kepala sekolah dan pengawas mampu menganalisa kelemahan dan kekuatan dari suatu pembelajaran (sekolah) sehingga dapat di lakukan evaluasi dan dilakukan tindak lanjut terhadap kekurangan-kekurangan itu.
Ada benarnya juga.
Dahulu saya hanya menggunakan Smartphone untuk mengerjakan semua administrasi itu. Terutama menyusun ulangan harian sekalian membuat analisanya.
Dan sialnya, tiba -tiba saja hari itu ada pengawas dari dinas untuk mengecek semuah hal yang berkaitan dengan administrasi pembelajaran dan semua standard pendidikan.
Ketika saya dihadapkan kepada pengawas, saya menjawab bahwa semuanya saya letakkan di smartphone. Eh siapa sangka, ternyata jawabanku malah menjadi bahan pergunjingan sesama pengawas di tingkat kabupaten yang mana menjadikanku sebagai pendidik yang paling di kenal se antero kabupaten karena menggunakan smartphone untuk mengerjakan administrasi guru.
Saya kapok untuk tidak melakukannya lagi? Tidak, he he
Sekarang, setelah mengikuti PLPG
Nah, untuk saat ini hingga ke depan. Saya akan memulai hidup lebih rajin lagi (janji setiap sehabis mengikuti pendidikan dan latihan).
Karena tidak ada lagi celah untuk beralasan malas.
Andaikan nanti ditanyakan oleh pengawas lagi, aku dapat menjawabnya dengan tegas bahwa aku sudah mengerjakan semua tugas dan kewajiban karena sudah memiliki sertifikat pendidik. He he.
Wei….keren klau bgtu. Ini baru guru bagus, komit gitu loh…
Tp pengumuman blm ya…gmn psti lulus gak kita ya? Klau ngulang, ya sertifikat tunda dong, 😂😂
LikeLiked by 1 person
kalau belum sertifikat, ya masih malas lagi mengerjakan administrasi lah, ha ha
LikeLike
Haha…konsekuensi logis ya…yg saya heran Knp yg trip sblum kita kok gak ada UTN ya?
Klau mau adil, yg udah sertifikasi trip lama, diuji lg…klau gak lulus jngan ksih tunjangan lg, hih…kjam ya saya
LikeLike
itu kan pandangan kita pak, bagi mereka pasti akan berbicara seperti ini, ” ngapaain di uji lagi, toh kami sudah lulus…ingat hlo, sertifikasi jaman dahulu harus menyusun ptk , sekarang kan tidak” tugasnya juga lebih sedikit karena bisa dikerjakan dirumah sambil ngopi..begitulah kira kira
LikeLike
Haha….Tp skrng pake passing grade, kyak UN tempo doloe…
LikeLike
Kita sering terjebak dalam tugas-tugas yang sifatnya administratif. Mungkin karena sistemnya terlalu kokoh dilawan, jadi kita ikutan. Padahal, mengerjakan tugas-tugas seperti itu, ya selain memang ada manfaatnya, bisa bikin tenaga pendidik nggak bebas berimprovisasi. Btw, saya salut sama ide makai ponsel untuk mengerjakan tugas.
LikeLike
kadang kami berpikir, administrasi segini banyak hanya digunakan untuk pamer kepada pengawas dari dinas bahwa kami rajin rajin
LikeLike