Hai, teman-teman selamat pagi. Tiba tiba saya ingat dengan salah satu murid yang sudah lulus beberapa tahun yang lalu.
Beberapa tahun yang lalu, kami mempunyai seorang murid putri bernama Shellaa. Yep A nya memang dua kali, ini bukan typo. Dia masuk perwalian saya. Anak ini sekarang sudah bekerja di Solo sebagai SPG.
Anak ini cantik dan pintar bergaul. Dia kecilnya di Jakarta, sehingga tingkah lakunya juga agak berbeda dengan yang lain. Namun untuk urusan akademis, jauh di bawah teman temannya.
Karena cantik dan berjiwa sosial yang tinggi, maka bukan hal yang mengherankan jika dia banyak yang naksir dan punya cowok yang banyak. Dia menjadi idola adik kelas maupun kakak kelas. Berbulan-bulan membuat kami khawatir dengan kondisi ini, apalagi pada suatu ketika terdapat perubahan besar dalam sikap kesehariannya, dia menjadi pendiam dan pemurung. Namun kami sudah yakin, permasalahannya pasti tidak jauh dengan urusan cowok.
Akhirnya kami memanggilnya ke BP untuk menanyakan perihal itu secara pribadi. Dan ternyata memang benar. Dia sedang bertengkar dengan cowoknya, dan cowok itu mengajaknya putus karena tidak mau diajak main- cukup sepele emang bagi kita, namun tidak untuk anak seumuran segitu.
Kami lalu pelan pelan menasehati bahwa hal itu tidak baik, anak sekolah seharusnya ya memikirkan tentang pelajaran dan tugas-tugas, bukan malah yang seperti itu. Setelah panjang lebar, kami membolehkan dia untuk berkata mengeluarkan uneg unegnya. Dia dengan sendu hanya menjawab,
“Yang namanya cinta pak, sulit dilupakan”
Have a great day.
Gadis yg cantik pak
LikeLiked by 1 person
Iya mas, lumayan cantik
LikeLike
Manisnya shellaa ya pak😁
LikeLike
Idola anak anak
LikeLike
Lhoo kok kyo kenal pak.?
Kue ketok e sing mbiyen meh rabi mbek aku cuma masalahe beda keyakinan. Aku yakin dadi bojone dek e tp dek e ra yakin meh dadi bojoku hahahahahaha.
Tapi salut dengan cara panjengan mengamati perubahan sifat muridnya untuk kemudian mengambil tindakan dan mencari solusi.
LikeLike
Tak kirain beda keyakinan agama mas, ha ha.. Ketipu dah.
Yah ngadepin anak anak sih harus muter muter
LikeLike
Hahahaha. Tp ojo kesuwen muter² e mngko ndak mumet. 😂😂😂
LikeLiked by 1 person
Meneri mas, ha ha..
LikeLike
Jiahhh cinta kok sulit dilupakan
Coba deh ngutangin orang
Pasti juga sulit dilupakan
Hahaha
LikeLike
Wah kalau itu sih selama hayat dikandung badan
LikeLike
Sejak dulu begitulah cinta, deritanya tiada akhir
LikeLiked by 2 people
Derita dan duka selalu seiring sejalan
LikeLike
Wakakak… chi pat kay… 🤣🤣🤣
LikeLike
Shellaanya sekarang udah nikah belom nih?
LikeLike
Belum mbak ikha, dia masih kerja di solo ha ha… Apakah ada pertanyaan lanjutan?
LikeLike
enggak mas 😀
LikeLike
Saya sudah menyiapkan jawabnya hlo mbak
LikeLike
Murid jaman sekarang ya pak.
LikeLike
Apa apa diukur dengan cinta
LikeLike
Salut untuk kepekaan para Guru untuk segera mengkonsultasikan temuan seperti ini ke bagian BP. Banyak sekali kejadian yang sebenarnya bisa dicegah terjadi pada siswa-siswi sekolah, salah satunya ya seperti kasus yang Kakak tuliskan ini. Keren!
LikeLiked by 1 person
Istilah pendeknya penanganan lebih dini
LikeLike
👍👍
LikeLike
Jadi pendiam akibatnya cuma cinta. Kehilangan duit seratus juta. Baru dihayati bersama – sama. Wkwkwkwk ..
LikeLiked by 1 person
Gak enak hlo mas gak ada cinta ki
LikeLike
Gak enak lagi kalau nggak punya duit mas.. wkwkwkwk ..
LikeLike
Boleh dong minta nomer hape nya 😉
LikeLike
Boleeeh
LikeLike
Mas Seta kayaknya ckup trksan jg dg muridnya itu ya…
Kok dia gak lnjut kuliah, Mas? Mlah SPG..
LikeLike
Iya, karena dialah yang pertama kali berani sebagai pemimpin upacara.
Dia mau lanjut sebenarnya, tapi tidak ada biaya.
LikeLike