Hei, tiba-tiba saja alergi saya kambuh lagi

Saya memiliki alergi terhadap suhu yang dingin dan cuaca yang lembab. Jika saya menghadapi salah satu kondisi tersebut, maka kulit saya akan menjadi merah terus terasa gatal dan akhirnya menjadi biduran.

Namun itu dulu, dulu sekali. Sekarang tidak lagi.

Saya mengalaminya dalam rentang waktu yang sangat lama, mulai dari SD sampai dengan kuliah. Dalam prosesnya itu saya selalu membawa obat-obatan yang dapat menghambat timbulnya gatal pada kulit. Obat ini  harus saya konsumsi 3 hari satu kali. Setelah efek obatnya habis maka pulih juga penyakitnya. Sampai saya bosan untuk minum. Jadi saya biarkan saja sehari hari biduran. Saya hanya minum ketika akan mengikuti acara tertentu yang memungkinkan bertemu banyak orang.

Percayalah meskipun terlihat sepele, gatal dan biduran itu tidak mengenakan. Tubuh terasa tidak nyaman. Apalagi kalau bidurannya keluar di tangan atau wajah. Itu akan membuat kepercayaan diri menjadi hilang. Maka dari hal tersebut, waktu itu saya kemana-mana selalu memakai pakaian panjang untuk jaga jaga jika terjadi alergi. Saya dapat menutupinya agar orang lain tidak merasa terganggu.

Biduran itu sering dimulai dari lipatan-lipatan kulit seperti di lengan atau belakang lutut kemudian meluas ke bagian lain. Hal-hal yang membekas ke kulit saya juga dapat menimbulkan gatal gatal. Misalkan sebuah cubitan, bekas bantal, bekas tikar, bekas jam tangan, bekas celana, dan bekas bekas lain yang meninggalkan kulit.
Coba bayangkan betapa susahnya saya waktu itu. Hanya karena masalah sepele: Gatal.

Untunglah, gatal gatal itu tidak meninggalkan jejak apapun di kulit. Setelah gatalnya mereda, maka bentol bentol itu kembali menjadi kulit biasa.

Apa Penyebabnya?

Dari silsilah keluarga, tidak ada satupun yang mengalami seperti saya. Sehingga merasa heranlah dengan keanehan ini.

Saya ingat pertama kali alergi ini muncul ketika sehabis makan mie ayam di dekat rumah sebagai hadiah dari babe. Dalam selang waktu kurang dari 15 menit setelah itu, semua tubuh saya gatal tidak terkendali. Sampai-sampai, semua orang mengira saya terkena ulat bulu. Agar rasa gatalnya berkurang, kemudian saya  menaburkan bedak ke sekujur tubuh secara merata.

Dan setelah itu, maka hari-hari saya lalui dengan rutinitas menggaruk garuk, baik di sekolah ataupun di rumah. Cara menggaruknya tidak boleh sembarangan, saya harus melakukannya secara elegan dan manis agar tidak terkesan orang yang kurang mandi. Semakin saya menggaruknya, maka semakin banyaklah bentolnya. Apalagi jika itu menggunakan kuku jari, makin hebatlah tambahnya.

Bagaimana Sembuhnya?

Beberapa tahun kemudian, saya dapat sembuh dengan sendirinya, ketika saya dan teman teman untuk pertama kalinya main ke Hargodumilah

Dalam kondisi sangat dingin dan berkeringat itu saya sebenarnya menduga akan mendapatkan serangan alergi yang hebat. Namun kenyataan yang terjadi sebaliknya. Dingin yang ekstrim itu malah menyembuhkan saya dengan caranya yang aneh. Saya dapat sembuh dengan sebenarnya, tanpa perlu konsumsi obat lagi. Sampai sekarang saya tidak habis pikir mengapa itu dapat terjadi dengan tubuh saya.

Kata orangtua saya, penyakitnya sudah terbuang disana.

23 thoughts on “Hei, tiba-tiba saja alergi saya kambuh lagi

  1. Bentol bentol karna alergi dingin memang ngganggu bgt sih 😂😂
    Saya alergi dingin juga. Dr kecil setiap habis maghrib pasti lgsg bentol2 sepaha & semuka. Semakin tambah umur emg makin berkurang sih, tp waktu kuliah alergi lagi, apalagi pas KKN ditempat yg lumayan dingin wkwk.

    Liked by 1 person

  2. Kak, Ayu juga menderita keadaan yang sama. Pemicunya selain cuaca, makanan juga stress. Kalau stress berat, entah karena pekerjaan atau apa, biduran bisa muncul dan menyebabkan reaksi tidak nyaman. Sampai saat ini, Ayu selalu membawa obat anti-alergi kemana-mana, hanya sebagai pencegahan kalau tiba-tiba gatalnya sangat tidak tertahan dan mengganggu aktivitas. Tapi, kalau gatalnya cuma terjadi di rumah, bawa tidur aja hahahaha.

    Like

          1. Wah, Kak. Saya belum pernah menemukan bukti bahwa dengan cuci darah, alergi bisa hilang atau sembuh. Apalagi untuk kondisi alergi dimana si Penderita memiliki riwayat genetik/keturunan (Kebetulan baik Ayah dan Ibu saya memiliki riwayat Alergi yang serupa). Tapi, saya memang benar bahwa mereka dengan masalah kerusakan ginjal, dapat terkurangi rasa gatal dikulitnya karena cuci darah. Ini terjadi karena masalah gagal ginjalnya/kerusakan ginjalnya. Racun yang seharusnya bisa dibuang melalui ginjal, bukannya terbuang, tapi malah terakumulasi di bagian kulit, sehingga menyebabkan gatal. Dengan cuci darah/hemodialisa, kotoran yang terakumulasi di bagian bawah kulit diharapkan dapat keluar dari tubuh dan gatal berangsur-angsur berkurang.

            Liked by 1 person

            1. sayangnya saya tidak memiliki riwayat keturunan yang memiliki penyakit seperti ini. TIdak ada satupun saudara saudara saya juga mengalami hal yang serupa.

              Namun dulu saya pernah mengalami alergi terhadap obat tertentu, (maaf saya lupa lagi obatnya), sehabis minum obat itu sekujur tubuh langsung bentol semua kecuali muka.

              Liked by 1 person

  3. Saya dulu juga pernah mengalami alergi kalo kena udara dingin & alergi makanan seperti ikan laut, udang, telur, dsb, prosesnya mirip habis makan terus gatal & biduran, muncul di seluruh muka sampai leher, perut, kaki & lipatan (maaf) paha. Itu saya alami selama kurang lebih 15 tahun, awalnya saya menghindari makanan yang membuat alergi jadi cuma makan sama tahu tempe selama kurang lebih 4 tahun sampai bosen, sudah mencoba berbagai macam obat & ke banyak dokter tapi ga sembuh, lama-lama cuek apa aja dimakan juga tapi memang muncul antibodi, gatalnya tinggal sedikit yaitu cuma di leher & kaki, akhirnya berobat ke salah satu dokter di Purwakarta, Alhamdulilah sembuh sampai sekarang, meskipun makan makanan laut & kena udara dingin ga alergi lagi.

    Liked by 1 person

    1. cukup lama juga ya mas, saya waktu itu hanya minum obat ctm atau apalah gitu, saya lupa. kalau di garuk, bekas garukannnya akan menambah jumlah bentolnya.

      kalau makanan, sepertinya sama, saya juga masa bodoh lah mana yang bikin gatal atau tidak, yang penting tidak muncul di muka

      Like

      1. Ternyata cuma masalah dosis aja, kalau obatnya sama kalo ga salah namanya itraconazol apa miconazol gitu, dulu-dulu dikasih dosis normal..memang sehabis diminum obatnya sembuh, tapi ya bakal muncul lagi, nah pas berobat ke dokter spesialis di Purwakarta saya dikasih dosis 1,5 bulan nonstop minum obat itu, beneran sembuh & ga muncul lagi sampai sekarang

        Like

Leave a reply to layangseta Cancel reply