
Setelah berargumen alot karena waktu yang sulit disepakati dengan pengampu kebijakan, akhirnya kami bisa melaksanakan Perkemahan Pelantikan Penggalang Terap di sekolah pada akhir September yang lalu. Telat sih sebenarnya, tapi tak apalah, yang penting kegiatan bisa terjadi.
Rencana kegiatan yang hanya berlangsung 2 hari satu malam, saya mulurkan menjadi 3 hari 2 malam dengan alasan materi ujian yang banyak dan membutuhkan waktu yang lama (pioneering misalnya). Hal ini menimbulkan polemik tersendiri untuk urusan konsumsi, maka dari itu anak-anak saya wajibkan untuk mandiri pangan dengan satu syarat: tidak boleh membawa mie instant. Sedangkan air minum kami menyediakan sepuasnya (untuk menjaga kemungkinan mereka minum sembarangan yang berakibat sakit).
Urusan hari udah selesai, maka selanjutnya memikirkan tempat yang cocok untuk perkemahan. Awalnya beberapa rekan mengusulkan untuk mendirikan tenda di pinggiran waduk gajah mungkur, dekat area penghijauan hulu sungai bengawan Solo sana. Tujuannya biar berasa benar alamnya. Namun, masalah keamanan menjadi isu utama yang sulit terpecahkan di alam terbuka. Dengan kondisi anak-anak yang labil dan lagi genit-genitnya ini, kami khawatir mereka akan didatangi oleh pria hidung belang yang tidak bertanggung jawab ketika kegiatan sedang berlangsung (dan ini benar-benar terjadi bahkan sebelum mulai upacara pembukaan). Maka dari itu kami memutuskan kegiatan dilakukan di sekolah saja yang dapat menjamin keamanan dan keselamatan meskipun hanya dijaga oleh 3 guru pendamping.
Selanjutnya, memetakan jadwal kegiatan beserta guru pendamping yang mengawasi pelaksanaan. Karena tidak semua guru menguasai bidang kepramukaan (bahkan SKU itu aja ada yang gak ngeh), maka saya memanggil alumni SMP yang masih aktif mengikuti Saka (Satuan Karya Pramuka). Besoknya, terkumpulah 4 putri yang masing-masing tergabung dalam Saka Bhayangkara, IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), Saka Wira Kartika, dan Saka Bakti Husada (Evilia, Khuswatun, Ajeng, dan Anisa). Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman berbeda-beda, ada yang bagus dalam kepemimpinan, ide yang kreatif, kemampuan berkomunikasi, ahli mencairkan suasana, ratu baperin cowok, mudah diajari meskipun dalam kondisi tertekan dan loyalitas. Meskipun demikian, entah bagaimana caranya mereka bisa ngeblend dalam segala suasana. Mereka juga bisa menutupi kelemahan yang satu dengan yang lain. Mereka seperti satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan.
Awalnya saya berharap mereka dapat menyalurkan ilmu yang telah mereka peroleh selama pelatihan di sekolahnya untuk adik-adiknya.
Dan ternyata memang benar adanya, mereka sudah memiliki keterampilan yang udah jauh dari jangkauan saya. Mereka bisa memberikan atmosfer baru untuk kegiatan kemah yang itu-itu saja menjadi lebih hidup, asyik dan bermakna.

Malam api unggun dan pelantikan penggalang terap berlangsung dramatis dan berkesan. Banyak airmata yang menetes ketika pembacaan puisi Satyaku Kudarmakan dan lagu Hymne Pramuka.
Saya menggunakan layar tancap untuk menambah estetika kedua malam itu dengan bantuan projektor sederhana. Layar ini saya manfaatkan untuk menampilkan slide-slide yang berhubungan dengan kegiatan mereka, misalkan foto, acara, dan lirik lagu. Semua berjalan lancar, meskipun ada insiden ledakan kayu yang melemparkan kepingan bara ke baju peserta. Esoknya baru ketahuan kalau bolong.

Pada akhirnya, hampir seluruh peserta menangis terharu karena mereka sudah melewati banyak ujian yang berat. Mereka mendapatkan pengalaman baru yang indah untuk dikenang. Mereka membawa banyak cerita untuk mereka sendiri dan untuk anak cucunya kelak ketika mereka sudah dewasa.
Dari kegiatan ini, saya menyadari bahwa ilmu pengetahuan dan pengalaman yang selama ini saya peroleh masih kalah jauh bahkan dengan alumni saya sendiri. Maka dari itu, saya membutuhkan mereka lagi untuk menyegarkan, mengupdate dan memberikan nafas baru semua kegiatan di sekolah.
Yaampun jadi kangen pramuka. Walaupun dulu sering buanget bolos bolos, tp tetep kangen apalagi pas kemah 😅😅
LikeLiked by 1 person
kalau kangen, coba deh waktu ada kegiatan kemah anak-anak itu ikutan nimbrung di lapangan, mendirikan tenda di pojokan dengan dalih jualan makanan ringan, haha
LikeLike
Aku biasanya cuma nengokin adek pas dia lagi ada acara kemah disekolahnya wkwk terus ikut nnton api unggunnya juga. Thats enough 😅
LikeLiked by 1 person
ikutan menyumbang lagu dooong…for your sister
LikeLike
Jaman SMU dulu saya juga aktif di Pramuka. Masalah keamanan dari hidung belang itu memang sudah membudaya sepertinya. Padahal dulu di SMU setiap perkemahan selalu diluar sekolah.
Menjengkelkan memang.
LikeLiked by 1 person
iya mas, ini masalah yang sangat sulit dipecahkan jika personilnya terbatas.
Kalau anak SMU sih udah bisa jaga diri dan tau mana yang kewajibannya, tapi kalau anak SMP ? hmm..
LikeLike
Problem anak SMU itu bpk/ibu guru hanya mengawasi atau sekedar nengok. Jadi pas angkatan saya yang cuma 23personil pa/pi ya itu bikin mumet juga.
Alhasil selama ikut panitia pelaksana selalu jadi security dadakan karena panitia cowok cuma sebelas orang.
Btw kayaknya kalo bikin postingan jaman Pramuka seru nih kayaknya. 🙂
LikeLike
iyalah udah pada gede masa ditungguin, biasanya anak SMA gak nyaman kalau ditungguin gurunya (gak bisa mojok dan pendekatan sama anggota yang lain).
Wah keren dong mas jadi panitia, kebayang pusingnya mengatur emosi naik dan turun.
coba deh mas bikin, he he
LikeLike
Jadi ingat masa SD g pnah ikut, trus hampir kna sampluk penggaris panjang akhirx dng berat hati ikutan, sekalinya ikut malah disuruh ikut lomba cerdas cermat pramuka 😂 uasem tenan..haha..
LikeLike
jadi sebenarnya punya potensi besar ya, hanya tertutup malas 😂
LikeLike
bkn malas, tp lebih suka nyanyi, nari, kasti, nggambar walau g bgus 😂 pokokx bkn sesuatu yg di jemur2 soalx bkn jemuran 😂
LikeLike
😂 kegiatan yang santai ya…
LikeLike
Yg berkaitan dng seni 😁 y saran aja kakak pembinax jgn galak2, apa2 main jewer main pukul, disentak2 makax jd bnyak yg g minat ikut, tmasuk saya..hehe
LikeLike
😃 ya mereka sih mendisiplinkan aja, tapi pada akhirnya tetap sayang
LikeLike
Wah, nggak boleh bawa mie instan. Jadi ada lomba masaknya nggak? Biasanya kalau kegiatan seperti ini ada semacam lomba, anak2 dibagi jadi berapa kelompok trus disuruh masak. Nanti masakannya dimakan sama2 untuk seluruh peserta
LikeLike
Takut mereka sakit perut kalau bawa mie instant. Udah dilarang aja masih ada yang bawa kok, terpaksa deh disita.
Ya dong, tiap regu dibagi menjadi dua tim. Setelah selesai semuanya, mereka boleh makan apa yang mereka sukai dari regu yang lain.
LikeLike
Ini pasti seru banget acaranya! 😄
LikeLike
pasti pengen ikutan yaaaaa…
LikeLike
Yaaaa…. ikutan baca artikel ajalah. Hahaha
LikeLiked by 1 person
nimbrung anak Pramuka, saat ini masih banyak kok yang mengadakan kemah
LikeLike
Jadi ingat juga waktu jadi anggota pramuka aktif masa SMP, tapi saat SMA ga ngambil ekskul ini, padahal seru.
Btw, pantesan bakal banyak ‘hidung belang’ yg bakal nyamperin tempat perkemahan, murid2 pak guru manis-manis 🙂
LikeLike
bener, Pramuka merupakan kegiatan yang seru dan Palinh berkesan😂.. semakin ke atas, semakin menimbulkan air mata…
iya, sekolah kami terkenal anak-anaknya manis😂, tambah genit”..
LikeLike
saya juga jadi kangen masa-masa jadi anggota Pramuka dulu zaman masih SD. Seru walau acaranya sebentar-bentar tapi membekas
LikeLiked by 1 person
kalau zaman SD udah lama banget ya mas,
LikeLike
Haha… iya. Kalau SMP saya ikutan PMR dan Osis
LikeLike
Banyak ikutan kegiatan di sekolah ya, Mas. Anak yang rajin.
LikeLike
Haha… itu sebentar aja. Pas kelas 2.
Oia, kita ada rencana mau. Iat komunitas bloger baru. Tertarik ikutan?
LikeLike
komunitas yang seperti apa?
LikeLike
Baca selengkapnya di pos baru saya ya. Di situ dijelaskan. Trims
LikeLiked by 1 person
sudah saya baca mas, ya boleh saja ikutan
LikeLike
Terima Kasih, Mas Seta. Bisa tolong diisi form di pos itu agar bisa di-invite nanti.
LikeLike
Salam Pramuka!!!
LikeLike
Salam !!!
LikeLike