Beberapa waktu yang lalu saya kebetulan menonton channel YouTube White Papuans, yaitu channel yang menceritakan kehidupan sehari-hari orang Jerman yang bisa berbahasa Indonesia logat papua yang lucu.
Dalam sebuah video, mereka sedang makan ayam goreng bapak berjenggot yang ternyata juga populer di sana. Seperti yang kita ketahui, ayam goreng tentu berminyak, dan dia tahu bahwa makanan yang berminyak itu tidak baik bagi kesehatan. Namun dia dengan cerdas mengatakan bahwa minyak tersebut bisa dinetralkan dengan cara makan nasi yang banyak. Logic sekali. Setelah mendengar satu kalimat itu, tiba-tiba saja saya merasa selama ini terasa bodoh banget mengenai makanan.
Setiap makanan memiliki karakteristik sendiri-sendiri, yang mana akan berubah sifatnya ketika bercampur dengan makanan lain dalam kadar tertentu. Contoh sederhananya adalah sebuah cabai. Sebuah cabai yang dimakan mentah sendirian tentu tidak asyik, tapi ketika ditambahkan garam, bawang putih, sedikit minyak jelantah maka kenikmatannya berkali-kali lipat. Bahkan, yang dikatakan racun pun bisa menjadi obat.
Nah, alih-alih saya memikirkan makanan yang merugikan kesehatan (sayangnya semua enak) maka saya lebih baik mencari makanan penawarnya. Saya hanya mencari kombinasi yang terbaik saja. Saya tak mau membatasi diri dengan jenis makanan tertentu.
Misalkan saya suka minum kopi yang konon bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, nah dengan kondisi seperti ini saya cukup mencari makanan atau minuman yang memberikan efek sebaliknya. Mentimun contohnya.
Dengan demikian, saya merasa hidup ini membahagiakan tanpa terbelenggu makanan yang tidak menyehatkan.
Dan sekali-kali makan makanan yang gak sehat malah kayak jadi ngajak latihan sistem kekebalan tubuh. 🙂
LikeLiked by 2 people
ini bukan latihan, tapi ngetes..ha ha
LikeLiked by 1 person
Cerdas… He he he
Setiap bisa pasti ada penawarnya kata orang tua zaman dahulu.
Tapi masalahnya kita kerap lupa melakukan semua sesuai teori tersebut. Sudah kena masalah baru deh kasak kusuk😬
LikeLike
lupanya yang bikin kita sakit mulu
LikeLiked by 1 person
Iya…he he he
LikeLiked by 1 person
Semua makanan yg bukan di tempat kotor tuh sehat kok. Yang nggak sehat itu kalo kebanyakan makannya dan nggak bagi-bagi. Hehehe.
LikeLike
jadi ketika merasa enggak sehat makanannya, maka langsung tak bagiin biar sehat
LikeLiked by 1 person
Wkwkwkwk
LikeLiked by 2 people
Yah, setuju banget kalau makanan yang enak cenderung nggak sehat. Tapi, soal penawar racunnya kayaknya itu ide yang bagus karena baru mudeng sama yang begituan. Hahahaha 😂
LikeLike
kita harus belajar lagi mengenai makanan
LikeLiked by 1 person
Kalo saya cenderung menganut paham makan apa aja asal jangan terlalu berlebihan, contohnya makan mie instan kalo lagi pengin aja alias ga tiap hari (bahkan belum tentu seminggu sekali), makan nasi juga ga terlalu berlebihan, makanan berlemak misalnya nasi padang juga ga berlebihan, beli makanan cepat saji & junk food juga kadang-kadang aja 😁
LikeLike
ini seperti, makan setelah lapar berhenti sebelum kenyang,
kadang-kadang itu tidak ada ukurannya, Mas he he
LikeLike
Mungkin kurang tepat juga kalau disebut seperti itu, karena yang saya lakukan hanya membatasi saja contohnya: banyak orang kalo lagi seneng makan sesuatu ya hampir tiap hari dimakan misalnya lagi seneng bakso rusuk ya tiap hari makan, lagi seneng KFC ya tiap hari beli, lagi seneng Indomie pedes ya tiap hari makan, nah kalo saya engga seperti itu, kira-kira makanan yang disebut “kurang sehat” saya makan ya sesekali aja dan memang ga ada ukuran pastinya tapi yang jelas jangan terlalu berlebihan 😁
LikeLiked by 2 people
he he, intinya membatasi diri
LikeLike
Orang gila makan makanan jorok/ga sehat aja ga hidup terus wkwkw.. tp berhubung umur aku dah kepala 3, punya kolesterol, skrg emang dikurangin mkn gorengan kecuali aku yg goreng sendiri biar minyaknya baru
LikeLiked by 1 person
udah kepala 3 emang mulai banyak rewel sih tubuhnya
LikeLiked by 1 person
Tergantung kondisi kesehatan orgnya barangkali. Kalau orgnya diabetes masa mkn nasinya kalap. Btw baru tahu minyak bisa dinetralisir nasi. Ada referensi ilmiahnya?
LikeLiked by 1 person
belum ada mbok Phebie, seperti yang sudah saya tulis, pria Jerman lah yang bilang seperti itu, hal ini menyebabkan persepsi saya berubah mengenai makanan , terlepas itu benar atau salah
LikeLike
Sebenarnya semua makanan sehat, yang penting makannya gak berlebihan…, kecuali klo yg udah punya riwayat sakit ya, beda cerita, wkwkkwkwk…
LikeLike
dan tidak dicampur dengan makanan lain yang memiliki khasiat yang berkebalikan 😃
LikeLike
Kalau snack (ciki-ciki) penawarnya apa dong? 🙄
LikeLike
gado-gado😂😂 penawarnya
LikeLiked by 1 person
Itu makanan yang mengenyangkan. Tidak mungkin setiap hari makan gado-gado.😌
LikeLiked by 1 person
Salad juga boleh, gak mengeyangkan tapi cukup bisa tahan lama dimakan ber jam-jam
LikeLike
Saya suka salad! 😃
Ok, benar teman-teman kalau ngomong, intinya buah. 😁
LikeLiked by 1 person
atau kalau gak yang rebus-rebusan, misalkan pare rebus, kentang rebus, kacang rebus, dan masih banyak lain alternatifnya
LikeLiked by 1 person
Dan harus mengolahnya terlebih dahulu ya? 🙄
LikeLike
nyuruh temen kan bisa 😂😂😂
LikeLike
Bisa, tapi saya tidak mau lagi merepotkan teman-teman.
LikeLike
sesama teman tuh seharusnya gak ada kata repot, kalau masih ada sungkan berarti bukan teman
LikeLike
Kita berbeda dalam mendefinisikan dan memperlakukan teman.🙏
LikeLike
ya udah, kita tidak bisa seiring dan sejalan 😞😞
LikeLike
😅😅😅
Begitu ya?
LikeLike
mungkin makna pertemanan bagi laki-laki dan perempuan beda Mbak Loresta, di kami, kata repot itu hanya untuk orang lain, kami menghilangkan kosa kata tersebut dalam lingkaran pertemanan
LikeLike
Saya sering mendengarnya. Tapi, menurut saya lebih ke individunya bagaimana memperlakukan teman. Itu sih yang membedakan.
LikeLike
pertemanan juga bersinggungan dengan budaya dan adat sih ya,
LikeLike
Betul. 😊
LikeLike
Gini nih yang q sukaa, cari kombinasi makanan saling menetralkan
LikeLike
yoi, mas
LikeLiked by 1 person
Terima kasih tentang artikel nya , semoga bermanfaat, kunjungi my blog agen bandarq
LikeLike