Ngalor ngidul Tentang Rasa Cinta

Gebyarnya cinta itu hanya akan bertahan selama kurang lebih tiga bulan, setelah itu ya biasa aja. 

Selama tiga bulan itu, dunia seperti penuh bunga dan romansa. Liat mie instan yang tidak habis aja ingat sang kekasih udah makan atau belum. Segalanya seperti indah dan menyebarkan aura positif. Dalam pikiran orang yang sedang jatuh cinta tiba-tiba menjadi peramal masa depan.  Entar gini, ntar gitu rencana ini itu, nikahnya, anaknya berapa dan lainnya.

Setelah itu, orang bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh kepastian dan rutinitas saling memberi kabar untuk hal-hal yang gak penting. Misalkan mandi, makan, istirahat dan bangun. Bahkan topiknya juga sudah mulai membosankan karena itu-itu. Chat udah tidak seasyik dulu ketika sedang pendekatan dan baru jadian. Semua hal dibahas, bahkan kalau gak paham pun rela untuk belajar agar bisa ngobrol lama sampai pagi.

Yah itulah cinta, bagi yang belum pernah mengalaminya pasti antipati.

***

Mengapa cinta dibutuhkan? Sederhananya, kalau tiada cinta maka kasian donk sama manusia yang bermuka pas-pasan dan di bawahnya. Mereka tak akan pernah mendapatkan kesempatan bersaing dengan para rupawan tentang pasangan, karena manusia lebih mementingkan logika. Secara logika, mana ada yang mau dengan yang jelek.

Hanya satu yang membuat rasa cinta itu bisa berkobar kembali. Bertemu.