Kehidupan Yang Utuh Itu Gimana?

Jadi, saya pernah membaca suatu kutipan mengenai kehidupan yang utuh itu seperti apa. Kutipannya gini, “kamu akan merasa lengkap dalam hidupmu jika memiliki tiga hal ini, yaitu something to do, something to hope dan something to love”

Something to do, jadi dalam kehidupan ini kalian harus mempunyai sesuatu yang harus dilakukan. Entah itu sekolah, bekerja atau memperkaryakan sesuatu yang bernilai. Orang yang nganggur itu gak utuh kehidupannya.

Something to hope, andaikan manusia itu tidak memiliki harapan apa-apa dalam kehidupan ini, dia akan menjadi manusia yang pemalas. Manusia yang tanpa harapan itu adalah manusia yang buruk. Bahkan, kita rajin beribadah pada Allah pun karena memiliki harapan yang besar akan hadiah surganya nanti.

Something to love. Dan akhirnya ketika manusia sudah memiliki sesuatu yang dikerjakan dan diharapkan. Kalian akan membutuhkan sesuatu yang dicintai. Karena sesuatu yang berlandaskan cinta akan membuat hidup ini menjadi indah. Kata Raditya Dika, cinta itu tak butuh alasan apa-apa. Karena semua berlaku diluar akal sehat. Hanya kalian sendiri yang dapat memahami apa itu cinta. Orang diluar lingkaran akan sulit memahaminya.

Bagaimana dengan saya sendiri?πŸ˜‚ something to do jelas ada, something to hope jelas, sedangkan something to love? 

67 thoughts on “Kehidupan Yang Utuh Itu Gimana?

              1. baiklah Bu Gulu, hla terus ketika saya membaca bab ini Ibu ngapain?Main hape yaaa?? Wa nan yaaa? Liat status dagangan temen yaaa??😞😞

                Like

              2. aku juga bukan penganut itu, karena kayaknya aku gak bisa mewariskan sesuatu kalau semuanya dibuangπŸ˜‚πŸ˜‚. Itu kan budaya nya Jepang sana yang hidup kesepian.

                Like

              3. πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚, duh sebegitu mencoloknya ya, barang memorabilia itu seperti buku ngajarnya babe yang masih memakai CBSA, RPP dan beberapa tumpuk Modul yang ngebosenin itu

                Like

  1. Something to love…
    Khan bukan berarti kepada pasangan saja? Cinta pekerjaan, cinta membaca, cinta menulis dan banyak something to love lainnya…
    πŸ€”πŸ™„πŸ˜›πŸ˜πŸ˜

    πŸ’ƒ Kabur duluan ah, sebelum kena tabokπŸ˜πŸ˜„…

    Like

          1. Jadi teringat suatu hari ada yang bilang ke kumpulan emak2 yang lagi saling curhat; bagaimanapun adanya suami bersyukurlah karena susah punya suami yang menyusahkan tapi lebih susah bila tak punya suami.( Apalagi kami orang BatakπŸ˜ƒπŸ˜ƒ).

            Like

            1. bagaimanapun pembelaan diri wanita bahwa tanpa suami tak apa-apa, tetap dalam hati mereka ada relung sepi πŸ˜‚ , tanpa ada tempat berbagi.

              aku awam dengan budaya batak sih Mbak, jarang bertemu dengan mereka, paling banter disini suku Madura yang kebanyakan punya usaha Pangkas Rambut dan Sate Ayam.

              Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s