Hello Backtrack 

Logo Falcon Yang digunakan Takagi

Ketika masih kuliah, saya terobsesi untuk menjadi seorang hacker, karena terinspirasi dengan Dorama Bloody Monday. Untuk menuju kesana banyak ilmu yang harus dipelajari. Mulai dari menguasai pemrograman low level assembly sampai dengan C#.

Waktu itu saya belajar otodidak dengan modal  internet dan buku dari perpustakaan kampus. Buku yang paling bagus untuk belajar yang dari Deitel & Deitel. Bukunya tebal dan kebanyakan berbahasa Inggris.  Penjelasannya detail, mudah dipahami dan sederhana. Setiap selesai bab, buku itu memberikan semacam tantangan dengan baris kode yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Misalkan saya baru belajar baris perintah printf, maka dalam tantangan tersebut saya disuruh untuk membuat peta labirin hanya dengan printf. Maka dari itu, buku ini sangat saya rekomendasikan bagi teman-teman yang belajar pemrograman. 

Selain menguasai bahasa pemrograman, saya harus belajar juga menggunakannya, memodifikasi dan meng – compile ulang sesuai kebutuhan. Yang namanya bahasa ya harus bisa membaca, menulis, mendengar dan membicarakannya.

Tidak hanya itu, pengetahuan mengenai sambung- menyambung kabel jaringan dan mengatur hub dan switch merupakan ilmu yang mutlak dikuasai luar kepala. Jangan sampai taunya alamat ip hanya 192. 168. xx.xxx, fatal. Itu sih hanya keahlian seorang laboran. Kalau kalian belum paham penggunaan Aircrack. Artinya masih jauh. 

Setelah itu, saya berkenalan dengan Linux. Sebuah sistem operasi turunan dari Unix. Ada banyak varian Linux, mulai dari yang kecil seukuran 50 Mb. Sampai dengan yang raksasa. Namun, ada beberapa varian (distro) yang mengkhususkan diri bagi penyuka keamanan jaringan komputer. Namanya kala itu adalah Backtrack (Kali Linux), di dalam sistem operasi ini sudah dilengkapi tool-tool dan exploit yang berguna untuk penetrasi ke jaringan.  Saya sangat suka dengan tagline-nya” The quieter you become, the more are able to hear”. 

Setelah itu, saya belajar hal sepele seperti numpang wifi terproteksi sederhana seperti WPA. Kemudian merambah belajar cara meretas jaringan.

Teknik peretasan paling umum adalah DDOS, yaitu teknik melumpuhkan server dengan membanjirinya dengan aliran data sampai keok. Teknik ini saya analogikan seperti maling yang tidak mau ngaku, kemudian di jotosi sampai lumpuh tak berkutik. Setelah itu penjotosnya bebas mengorek keterangan darinya. Brutal tapi Efektif.

Sebelum memahami DDOS, seharusnya belajar dulu tentang Sniffing.

Namun, saya tidak berbakat untuk menjadi hacker. Saya hanya stuck di level lamer. Tak pernah beringsut dari sana. Jadi kemampuannya ya so so aja.

Akhirnya saya taubat. Karena menyadari bahwa yang saya lakukan dulu itu ibarat mengintip rumah orang lain, melompati pagar, kemudian membobol kunci dan jendela, masuk ke rumah tanpa ijin, mengambil apa yang diinginkan kemudian keluar tanpa jejak.

Saat ini, saya udah tidak mampu coding lagi. Udah banyak yang terlupakan, bahkan untuk menempatkan ; atau : saja sudah bingung. Namun, saya masih mampu membacanya.

Satu lagi, meskipun hacker memiliki pengetahuan diatas rata-rata, kadang mereka tak paham mengenai hal sepele. Seperti misalkan membuat Drop Caps pada Microsoft Word. Atau mencetak dokumen dengan model poster.
waaakss 😂😂.. aku ki nulis opo ta

44 thoughts on “Hello Backtrack 

      1. Yang menjengkelkan di masyarakat kita, kalo ada orang yang suka bidang IT jadinya dianggap ngerti semua yang berhubungan dengan komputer. Mulai dari ngetik, desain grafis, jaringan, sampe benerin printer. Padahal kan gak gitu juga harusnya. 😁

        Like

              1. Tidak direstui oleh Almarhum Bapak saya. Dia bilang kalau bahasa inggris bisa dipelajari kapan saja dan di mana saja dengan cara apa saja.

                Akhirnya saya milih ke jurusan lain yang disetujui.

                Like

  1. Di luar anggapan populer, hacker ada yg tujuannya positif juga, seperti utk memberi input keamanan jaringan. Kalau cracker itu yg negatif..

    Like

    1. betul, hacker pun ada yang blackhat dan whitehat.

      salah satunya emang murni belajar, atau memperingatkan beberapa situs yang memiliki celah keamanan. Yang beresiko tinggi terhadap suatu data sensitif.

      Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s