Tidak Flashdisk Lagi

shutterstock_160400177

Belakangan ini ada satu kebiasaan saya yang hilang, yaitu menggunakan flashdisk untuk menyalin berkas dari satu laptop ke laptop yang lain. Sebagai gantinya, saya memanfaatkan smartphone dengan bantuan kabel data.

Alasan utamanya karena lebih praktis daripada flashdisk. Jika memakai flashdisk, saya masih melewati banyak kerepotan. Mulai dari membuka tas, mencari tempat pensil, dan memilih flashdisk yang sesuai.  Apakah memilih warna pink atau ungu. Ribet banget, kan? Sedangkan smartphone, barang ini selalu tidak jauh dari jangkauan saya.

Namun,  tidak semua kabel dapat digunakan untuk memindahkan data. Ada jenis yang sekedar untuk mengisi daya. Sehingga ketika mencolokkannya ke pc, tidak akan terkenali. Kabel jenis ini biasanya datang bersamaan dengan powerbank.

Jika lupa membawa kabel data, saya menggunakan aplikasi AirDroid. Aplikasi ini memiliki fungsi yang sama persis dengan kabel data. Seperti menyalin, menghapus bahkan memasang apliasi. Cukup memanfaatkan sambungan wifi, maka saya dapat mengeksplorasi isi smartphone dengan mudah.

Selain menyalin file yang ukurannya kecil, saya juga memanfaatkannya untuk menyimpan file film bajakan yang segera akan saya tonton. Dan ketika sudah selesai, maka saya akan menghapusnya agar ruangnya lebih lega.

Meskipun demikian, saya masih tetap menggunakan flashdisk untuk menyimpan data, tapi data-data itu bersifat permanen dan maha penting. Contohnya adalah daftar nilai, aplikasi, excel dan lain-lain. Itupun tidak hanya satu flashdisk, tapi mempunyai 5 buah. Isinya berbeda-beda sesuai dengan level pentingya. Satu hal yang belum menyamai flasdisk adalah kemampuan untuk bootable via BIOS.

Selain itu, saya menyimpan tiga buah hardisk eksternal yang berisi koleksi film, ebook, aplikasi windows dan foto-foto kenangan (dengan mantan).

30 thoughts on “Tidak Flashdisk Lagi

  1. Flashdisk masih saya pakai buat ngeprint tugas kuliah di sekitar kampus. Walau kadang bonus virus. Pernah pakai hape kan.., malah kemasukan virus.. data2 jadi shortcut semua.. jadinya selalu siap flasdisk buat ngeprint2 #teamflashdisk 😁

    Liked by 1 person

    1. karena saya kadang menjadi sukarelawan teknisi lab, maka harus memiliki banyak aplikasi backup, mulai dari windows xp sampai windows 10,
      kalau film, saya malah menyimpan yang tidak populer

      Like

  2. Wah, mantap ini, Kak. Saya pernah juga menggunakan metode praktis seperti ini, tapi entah kenapa sistem didalam smartphone saya yang malah diserang virus (sepertinya dari komputer yang saya gunakan untuk memindahkan data). Kejadiannya sudah lebih dari 3 kali malah. Apakah ada saran kak, untuk meningkatkan sistem keamanan data di smartphone, terutama untuk yang sering melakukan trasnfer data seperti ini ?.
    Sejauh ini, untuk transfer data, saya lebih suka menggunakan dan menganjurkan menggunakan jasa email dan penyimpanan otomatis yang dimiliki email (Misalkan Google Drive), meskipun terbatas, yang penting aman hahahaha

    Like

    1. belum ada solusi yang benar-benar ampuh untuk menangkal virus. Tapi salah satunya adalah menggunakan sistem operasi komputer yang berbeda dengan yang lain. Sehingga si virus tidak bisa berkembang biak. Seperti yang saya lakukan, saya menggunakan sistem operasi Linux, bukan Windows. Karena virus pada dasarnya didesain untuk Windows, sehingga ketika sampai di Linux , mereka tidak bisa berkutik.

      tapi ini bukan sesuatu yang mudah.

      Itu ide bagus,tapi jarang saya pake, karena tidak semua orang mau memanfaatkan cloud system. katanya tidak praktis.

      Liked by 1 person

      1. Kak, Ayu ngak terlalu paham dengan Linux. Pernah sekali dua kali pakai, tapi benar-benar tidak terbiasa.
        Wah, baru tahu kalau ternyata virus di-design untuk sistem komputer windows.

        Benar, tidak mudah memang.

        Liked by 1 person

        1. iya, karena orang-orang lebih banyak menggunakan Windows daripada sistem operasi yang lain. Jadi mereka menciptakannya khusus ke Windows.

          dan menurut gosip yang beredar, pembuat virus itu mungkin bekerja sama dengan perusahaan antivirus

          Liked by 1 person

    1. 😂 ini namanya pemisahan. Ada flashdisk yang khusus hanya untuk copy sana sini (biar kena virus) dan ada lagi yang tidak pernah menancap di komputer lain karena isinya maha penting.

      😂 wah. kalau seperti itu bisa cepet hilang dong

      Like

      1. Jaman saya kuliah fd itu ga bisa ga hilang. Ntar berbulan2 baru teman saya nanya keseluruh orang ‘ini punya siapa ya’

        Like

  3. jadi, mending punya FD atau HD? Kalau saya, masih butuh dua-duanya, plus disimpan di online drive. Untuk dokumen yang sekiranya sering diakses, saya taruh di FD. Untuk film, foto, koleksi video, saya simpan di HD. Online drive untuk simpan semuanya hehe.

    Liked by 1 person

    1. Kita masih membutuhkan semuanya. Untuk mengakomodir kebutuhan dengan banyak orang. Masalahnya FD sekarang hanya seperti tempat berbagi sih. he he..

      Kalau saya sendiri, selama masih berhubungan dengan orang lain, maka FD masih saya perlukan. Jika HD untuk menyimpan file foto dan aneka aplikasi bajakan serta backup laptop, jaga-jaga kalau kolaps.

      Kalau online, karena disini jaringan internetnya tidak begitu asyik, itu merupakan opsi terakhir.

      Like

        1. kalau tidak ada bajakan, kita tak bakalan pintar deh. Kepandaian tentang Photoshop, Premiere Office dan aplikasi mahal lain pasti akan dimonopoli oleh orang berduit saja. Sedangkan orang biasa hanya akan menikmatinya ketika ikutan kursus.. Ha ha.

          Bahkan disini ada yang berkata ” kalau bisa gratis, ngapain beli mahal? toh masih bisa dipakai seperti asli|

          Like

Leave a reply to Layangseta Cancel reply