Tadi siang ceritanya saya jalan-jalan di kota Solo lagi. Setelah kemarin gagal mengunjungi Museum Keris Surakarta karena libur hari raya Nyepi, maka hari ini saya bertekad bulat bisa masuk untuk melihat-lihat. Saya sangat penasaran dengan isinya yang konon lengkap itu.
Museum Keris Surakarta terletak di belakang stadion Sriwedari Solo. Untuk menuju kesana akan lebih mudah menggunakan ojol sahaja. Tiket masuk untuk umum hari biasa 7.500 kalau hari besar sih 10.000. Buka mulai pukul 9 sampai dengan 16.00, untuk hari Jumat hanya sampai pukul 11.00. Sedangkan hari Senin Museum libur.

Museum ini terdiri dari 5 lantai termasuk basement untuk parkir. Penting banget hlo, agar kendaraan kita tidak kepanasan dan kehujanan. Tiap lantai memiliki tema masing-masing. Lantai pertama adalah untuk beli tiket dan perkenalan, lantai kedua untuk jenis pamor, lantai ketiga terdapat perpustakaan, lantai keempat cara pembuatan keris dan lantai kelima adalah yang terbaik. Kalian dapat memakai tangga atau lift transparan untuk berpindah dari lantai satu ke lantai yang lainnya.

Tak hanya keris, ada juga beberapa koleksi tombak disana. Koleksi kerisnya lumayan banyak, yang konon masih ada lagi yang belum dipajang. Sebagian besar kolekinya adalah hibah dari perseorangan dan dari beberapa daerah di Indonesia. Seperti Cirebon, Kediri, Surakarta, Jogjakarta, dan wilayah lainnya. Bahkan Kemendikbud pun ikutan menyumbang keris koleksinya.
Selain banyak, keris disini kondisinya sangat terawat. Maklum, ini bukan senjata biasa seperti pisau atau golok, tapi merupakan pusaka. Jadi tidak sembarangan untuk menyimpannya. Harus melalui perlakuan yang khusus agar tidak “galak” dan “bertengkar” dengan keris yang lain. Keris itu berbeda dengan senjata lain yang dapat kalian gunakan dengan bebas untuk mengiris mangga dan pepaya mengkal ketika ingin lotisan di depan rumah. Keris itu terhormat dan memiliki derajad tinggi. Jika kalian perlakukan mereka seperti ini, bisa kualat dan timbul berbagai macam penyakit yang mendera. Tak percaya? Coba aja.
Oke lanjut, Lantas dimanakah keris Fadli Zon? Seperti apakah bentuk dan rupanya? Keris itu terletak di lantai 5. Posisinya tepat di depan pintu masuk pada etalase berbentuk Limas segiempat sebelah kiri (jika kalian menghadap ke Selatan). Kemudian ada dua lagi di sebelah Selatan nya agak jauh. Ini dia penampakannya.



Selain keris koleksinya Fadli Zon. Di lantai 5 ini juga terdapat keris dari Presiden RI saat ini yaitu Jokowi Widodo. Museum meletakkannya di tempat khusus dengan pembatas pita merah. Di sekitarnya terdapat bekas dupa dan rangkaian bunga. Fungsinya untuk memagari dari “serangan” yang lain. Ini dia penampakannya.

Jika kalian datang kesini, kalian akan haru sekaligus bangga dengan budaya nenek moyang kita jaman dahulu yang mimiliki citarasa seni tinggi. Pusaka yang sejatinya digunakan untuk berperang, membunuh dan lain-lain, tapi mereka mampu membuatnya menjadi sangat indah dan bernilai luar biasa.
Orang kita dapat membuat pedang, machete, atau senjata lain di dunia ini dengan mudah, tapi apakah orang luar sana dapat membuat keris disertai filosofi tentang kehidupan? Saya rasa tidak.
Kalian akan menyadari betapa lugunya pedang Katana yang digadang-gadang memiliki desain indah, kalian juga akan menyadari betapa kakunya pedang Excalibur yang legendaris itu (dibicarakan secara legendaris, padahal biasa aja), kalian akan menyadari betapa bodohnya pedang Marengo, kalian akan menyadari betapa kerdilnya desain Pedang William Wallace (hanya lurus macam potongan besi dikasih gagang), apalagi Goujian, beuhh..jauuuuuh. Mereka akan seperti Omas bertemu dengan Maudy Ayunda.
Wassalam.
Keren2 ya kerisnya …
Hmmm,,, Omas dengan Maudy Ayunda ya?
Hmmm🤔🤔🤔🤔
LikeLike
tak hanya keren, tapi luar biasa kerennya Mbak.
Edit aah, sepertinya gak enak nih
LikeLiked by 1 person
😁😁😁
LikeLike
Kok aku jadi fokus ke Omas dan Maudy Ayunda ya? 😁
LikeLike
Yaelah.. malah ke itunya😂
LikeLike
Foto-foto kerisnya bagus. Keren dan berseni banget. Tapi kalimat yg di akhir lebih mantap. Wkwkwk
LikeLike
beneran deh, kalimat akhirnya itu aku tidak mengharapkan ada efek, he he
LikeLike
Tapi ternyata bikin gagal fokus 😁
LikeLike
aku nulisnya lempeng aja, tak ada tujuan apa-apa sama sekali , haha,
LikeLike
Sudah hebat dibuat terpesona dengan aneka bentuk keris, eh jatuhlah di kalimat terakhirnya. 🙄
LikeLike
hehe, aku tak sengaja Mbak Loresta, perasaan itu hanya kalimat biasa, he
LikeLike
Biasanya sesuatu yang tercetus tapa sengaja itu adalah hal yang selalu dipikirkan.
LikeLike
Yang dipikirkan waktu itu hanya Maudy sih
LikeLike
Di jakarta ada museum wayang.. di solo ada museum keris… Indonesia memang maha kaya…
Fix kalo ke solo aku wajib datang kesini…
LikeLike
Ada juga museum Wayang, tapi di Wonogiri mas. Tapi lebih sering tutup daripada buka, kalau mau buka bisa di telepon di nomor yang ada di gerbang museum wayang. Disana juga ada memorabilia presiden RI 2.
Eh ya, sayangnya museum keris ini berbahasa Indonesia Semua. Kan kasian kalau ada bule ke situ, setelan tanya tanya, mereka seperti berharap bahwa peran guide banyak dipakai😂.. what theeee..
LikeLiked by 1 person
hhahaha… sepertinya memang begitu mas… sengaja dibuat bahasa indonesia supaya bisa jadi pemasukan buat para guide disana…
oya tapi lucu juga sih kalo harus telpon dulu kalo mau masuk… Hhhaha
LikeLike
Karena sepi mas, tidak setiap hari ada yang datang. Mungkin penjaganya bosan.
LikeLiked by 1 person
Miris juga ya mas kalo kenyataannya gitu..
LikeLike
Padahal koleksinya tua banget hlo, mas. Mungkin kurang promosi aja sih. Atau sebaliknya tiap sekolah mengadakan kunjungan wajib ke museum .
LikeLiked by 1 person
Sayang.. kesadaran masyarakat untuk belajar sejarah masih minim mas..
LikeLike
Media massa juga tidak membantu sih, mas. Mereka lebih suka meliput yang hype.
Kita… rakyat Indonesia kan sangat mudah dipengaruhi melalui media.
LikeLiked by 1 person
Jika media kurang berperan, mungkin disinilah fungsi kita selaku blogger mas. Meski efeknya tidak se masif media massa, tapi sedikit banyaknya bisa memberikan informasi kepada masyarakat. 😁
LikeLike
Waduh 5 thn di solo blm pernah kesini..kapan2 main lah
LikeLike
Deket hlo, kalau Minggu sehabis CFD an bisa mampir dulu
LikeLiked by 1 person