Buku Lama: Kaca-kaca Berdebu

Saya menemukan buku lama yang pernah menjadi bahan debat.

Buku itu berjudul Kaca – Kaca Berdebu ditulis oleh Nurhayati Amir, penerbit Mizan. 

Bacaan santai yang berisi kisah wanita pada zaman nabi dan sahabat yang tidak saling berkait. 

Dalam pengantarnya penulis memberikan alasan mengapa judul itu. Begini alasan logisnya :

Kaca-kaca Berdebu sebagai perlambang kepribadian wanita. Dalam sebuah diskusi bebas seorang sahabat pernah berkata bahwa wanita-wanita adalah kaca berdebu. Bila dibersihkan secara kasar, ia akan pecah. Bila dibersihkan terlalu lembut, ia bertambah kotor. Suatu pernyataan yang menyakitkan hati wanita memang. Bahkan tak bisa diterima. Namun bila direnungkan dengan seksama ada benarnya.

Kaca adalah benda yang mudah pecah, seperti mudah pecahnya hati wanita dan mudah mengalir air matanya karena luka hati. Kalau sudah pecah, kaca akan sulit dipertautkan kembali, seperti sulitnya membujuk hati wanita bila tersakiti. Kaca dapat pula menambah keindahan lingkungan. Begitu pula wanita. Betapa sepi merundung Adam di surga penuh kenikmatan manakala belum ada Hawa.

Harapan penulis, pembaca akan memetik hikmahnya dari kisah wanita ini. Untuk menjadi teladan dalam kehidupannya.

Wassalam.

19 thoughts on “Buku Lama: Kaca-kaca Berdebu

    1. 😂 enggak religius , Mr. Hanya kisahnya emang lebih ke agama kami. Tapi nilainya universal kok, seperti kejujuran, kegigihan, pantang menyerah, kesetiaan dan rendah hati.

      Like

Leave a comment