Mengunjungi Perpustakaan Kota Surakarta 

Assalamu’alaikum.

Selama satu Minggu ini saya sedang liburan semester di Solo. Menginap di salah satu kos temen yang bekerja di sebuah pabrik batik kondang di kota ini. 

Yah sekali kali gantian suasana kota yang berisik. Daripada tiap hari mendengarkan jangkrik.

Untuk mengusir bosan menunggu teman saya pulang dari bekerja. Maka saya keliling kota kecil ini. Nostalgia beberapa tempat pacaran, mengunjungi beberapa teman lama atau mengenang pedagang nasi yang memberikan kami makanan setiap hari.

Setelah bosan kesana kemari, akhirnya saya pengen banget mengunjungi tempat yang belum pernah saya datangi. Salah satunya Perpustakaan Kota Solo.

Setelah mencari via Google Map. Ketemu deh.

Bagaimana kesana nya?

Perpustakaan Kota berada di sebelah selatan jalan Hasanuddin. Di pinggir jalan raya dua arah, bisa kearah barat dan juga timur. Dekat dengan stasiun Balapan Solo. Tak bakalan kesulitan untuk kesana.

Pintu masuknya ada disebelah Utara. Jika kalian melihat beberapa mobil perpustakaan keliling yang terparkir. Maka kalian tak salah.

Gedung?

Bangunannya megah dan bagus. Banyak kacanya. Ya iyalah milik pemerintah sih. Harus bagus dan keren.

Gedungnya terdiri dari 2 lantai. Lantai pertama untuk kantor arsip, lantai kedua untuk perpustakaan dan sirkulasi.

Untuk ke lantai atas disediakan tangga dan lift. Ya ampun hanya dua lantai hlo.

Isi dan fasilitasnya?

Buku? Yang pastinya lengkap. Cukup lumayan lah untuk sekedar baca. Ada buku baru dan lama. Ada juga koran dan majalah seperti National Geographic dan Info Komputer.

Selain itu, pengunjung juga bisa mengakses internet baik melalui komputer yang tersedia. Dan ada juga wifi gratis.

Untuk kenyamanan membaca, ada meja panjang dan lesehan ditengah dan beberapa sudut.  Juga disediakan tempat colokan listrik. Jadi sangat berguna bagi mereka yang membawa laptop atau untuk charge gadget.

Untuk mencegah buku hilang kerumah si tangan jahil. Perpustakaan ini memasang sensor di pintu. Mirip yang ada di toko itu.

Pengunjung?

Perpustakaan ini terbuka untuk umum. Semua kalangan dapat mengunjunginya. Hanya saja tidak semua orang dapat meminjam buku. Karena hanya warga dengan KTP Solo yang bisa menjadi anggota perpustakaan.

Secara umum tempat ini sangat nyaman buat baca-baca sih. Yang tidak saya suka hanya anak-anak sekolah yang bermain game di lorong rak. Mereka ampun deh berisiknya. Selain itu sih asyik aja. Next time saya akan kesana lagi.

***

Mekanisme untuk masuknya, kalian datang kemudian menitipkan jaket atau tas besar di loker, kemudian mengisi daftar hadir di komputer kemudian bebas membaca dimanapun. 

Wassalam.

Websitenya : arpusda.surakarta.go.id

22 thoughts on “Mengunjungi Perpustakaan Kota Surakarta 

  1. Masih rame ya perpustakaan? Sekarang kan orang sudah baca online jadi kayaknya perpustakaan sepi gitu. Kalau saya sih masih enak baca buku pake kertas, walau kadang terpaksa baca ebook

    Like

    1. Lumayan ramai. Karena ya membeli buku masih termasuk mahal.
      Masih banyak orang yang lebih suka kertas daripada layar kindle atau tablet.

      Biar tambah rame, biasanya perpustakaan membuat beberapa event. Atau wajib menyediakan Wifi Gratis.

      Liked by 1 person

    1. Lebih banyak ke Teenlit mas. Untuk menarik pengunjung muda.

      Haduh, saya tak biasa Selfi. Cukup foto itu saja, yang saya jamin tidak akan mas temukan dimanapun kecuali di Hape saya. 😂

      Like

        1. Waktu itu ramai, entah hari yang lain. Kalau perpustakaan daerah sepertinya sudah deh mas. Bisa diakses gratis. Tapi untuk penggunaan komputer hanya satu jam. Tujuannya untuk memberikan kesempatan pengunjung yang lain.

          Masuknya jelas gratis.

          Like

  2. Wah senangnya bisa mengunjungi perpustakaan.
    Perpustakaan sama free Wifi. Kalau saya bakal lupa waktu apalagi keliatannya tempatnya nyaman 😂

    Like

  3. Perpustakaannya kelihatan bagus. Rapi, bersih, terrawat. Apalagi udah ada sarana wifi dan liftnya, canggih betul, ha ha.
    Kalau perpus daerah ku dulu malah bikin miris liatnya… buku-buku kebanyakan robek, ruangan gelap dan sempit … Isi bukunya pun non-fiksi semua, jadi jarang ada peminat novel fiksi yang berkunjung, apalagi anak-anak sekolah.
    Ya, itu memang pas tahun 2004-an sih, jadi semoga sekarang dananya sudah lancar dan bertambah untuk perbaikan perpustakaan daerah.

    Like

Leave a comment