Hai, Selamat Malam.
Dalam jangka kehidupan saya yang serba ruwet ini, saya tak begitu banyak membaca buku seperti teman-teman bloger lainnya. Alasannya, buku itu mahal (bagi saya). Juga kadang saya berpikir membeli buku itu seperti menghabiskan uang dengan arah yang tidak jelas. Maksudnya efek itu tidak akan terlihat secara langsung. Beda jika menghabiskan uang untuk membeli baju atau tas yang dapat meningkatkan penampilan luar.
Meskipun saya sadar, minim membaca berarti tak bisa menulis dengan baik. Itu sudah terlihat dari tulisan saya yang ringan bagaikan kapas, kosakata yang tak pernah bertambah secara signifikan serta diksi yang tak keren. Minim membaca buku juga sulit untuk bersikap kritis terhadap satu masalah.
Saya lebih suka menghabiskan uang untuk menjelajah ke tempat baru yang inspiratif. Karena dulu saya pernah mendapatkan petuah seperti ini, Jika ingin menjadi manusia yang berubah, maka berpetualanglah. Jadi kesanalah pengeluaran terbanyaknya.
Ada alternatif sih agar tak terasa mahal, misalkan membeli buku bajakan dengan mengorbankan kualitas kertas yang buruk. Buku seperti ini banyak terdapat di Yogyakarta atau Solo. Saya pernah membeli Novel Maryamah Karpov hanya 15.000. Sangat murah jika dibandingkan dengan toko buku mainstream seperti Gramedia tau Toga Mas.
Karena begitu sedikitnya buku yang saya kenal, maka ketika membaca satu buku akan langsung teringat semua isinya sampai kini. Misalkan buku di bawah ini.
- Semasa Sekolah Dasar
Saya mempunyai buku dengan judul Kisah Penemuan dari Masa Ke Masa Seri Transportasi karya Egon Larsen edisi Bahasa Indonesia. Buku itu hadiah dari babe yang hanya diambilkan dari Perpustakaan beliau mengajar. Buku ini memberikan deskripsi yang sangat detail dan akurat mengenai sejarah penemuan transportasi dunia dalam berbagai kategori. Transportasi darat, laut dan udara. Di mulai dari penemuan roda oleh bangsa Sumeria sampai dengan Igor Sikorsky yang membuat Helikopter.
Dari buku inilah saya belajar dasar-dasar teknik permesinan dan elektronika. Darinya saya menyukai hal-hal yang berbau mekanik.
- Semasa SMP
Buku oleh-oleh Babe sewaktu dinas keluar kota berjudul Berkenalan Dengan Eksistensialisme oleh Fuad Hassan. Waktu itu saya tak paham persis apa itu eksistensialisme dan filsafat. Yang saya tahu bahwa isi buku ini terasa aneh. Ruwet dan daya nalar saya belum sampai. Hingga sewaktu kuliah saya bersinggungan dengan eksistensialisme lagi karena tugas kuliah.
Buku ini berisikan beberapa tokoh penting eksistensialisme disertai ulasan pendek pendekatannya. Mulai dari Soren Kierkegaard, Friedrich Nietzsche, Nikolai Berdyaev, Karl Jaspers, dan Jean-Paul Sartre. Kutipan-kutipan pentingnya juga disertakan disertai penggambaran yang menarik oleh penulisnya.
- Semasa SMA
Karena saya sekolah jauh di pusat kabupaten maka lebih sering menghabiskan waktu istirahat dan jam kosong di perpustakaan sekolah atau perpustakaan Gereja di dekat kantor Kejaksaan Wonogiri. Buku yang saya sesapi waktu itu adalah Ilmu Pengetahuan Populer. Buku mahal yang berjilid-jilid itu saya habiskan dalam jangka satu tahun. Buku seperti ini masuk Ensiklopedia ya?
Isi bukunya memang teknis semua. Bukan semacam membuka pola pikir agar lebih kritis. Buku ini hanya menjawab pertanyaan What. Ada 10 Jilid yang berbeda-beda isinya.
Jilid 1: Astronomi dan Pengetahuan Ruang Angkasa. Jilid 2: Astronomi dan Pengetahuan Ruang Angkasa, Komputer dan Matematika, & Ilmu Pengetahuan Bumi. Jilid 3: Ilmu Pengetahuan Bumi & Energi. Jilid 4: Ilmu Pengetahuan Lingkungan & Ilmu Fisika. Jilid 5: Ilmu Fisika & Biologi Umum. Jilid 6: Kehidupan Tumbuhan & Kehidupan Hewan. Jilid 7: Kehidupan Hewan & Mamalia. Jilid 8: Mamalia & Ilmu Pengetahuan Manusia. Jilid 9: Ilmu Pengetahuan Manusia & Teknologi, dan yang terakhir Jilid 10: Teknologi.
Sangat lengkap.
- Semasa Kuliah
Sewaktu kuliah, waktu saya sebagian besar juga habis di perpustakaan. Bukan karena senang membaca buku-buku atau ngecengin cewek cakep berkacamata tapi karena ingin tiduran ditempat yang sejuk sambil mengakses internet gratis berjam-jam. Dan buku merupakan alas terbaik untuk menyandarkan kepala ketika mengantuk.
Dari tempat inilah saya sering duduk di lorong antar rak buku yang tinggi itu. Entah apa yang terjadi hari itu saya tertarik untuk mengambil buku ini. Buku karya Robert T Kiyosaki, Retired Young Retired Rich membuka mata dan pikiran saya mengenai bagaimana caranya uang bekerja. Buku inilah yang membuat saya berkenalan dengan karyanya yang lain seperti Rich Dad Poor Dad. Buku fenomenal yang menjadi kitab wajib penggerak Multilevel Marketing.
Isi dari buku ini secara garis besarnya mengajarkan kita agar uang bekerja untuk kita, bukan kita bekerja untuk uang. Passive income.
- Semasa Bekerja
Tak banyak buku yang saya nikmati selain buku wajib yang membosankan itu. Seperti misal, Lembar Kerja Siswa, Kumpulan Soal UN, modul seminar dan workshop yang dicetak ala kadarnya untuk menghemat anggaran – eh menyisakan anggaran.
Saya lebih banyak membaca buku berjenis otobiografi. Contohnya Merry Riana, Chairul Tandjung dan beberapa buku pemberian Mbak Ikha. Makasih banyak mbak Ikha. You are the best. Semoga Mbak Ikha selalu diberikan kelapangan. Aamiin.
Itulah beberapa buku yang mungkin tidak begitu populer bagi teman-teman. Tapi buku itu paling menancap dalam ingatan.
Have a nice day.
Soal membaca buku, saya juga salah satu bloger yang paling kurang referensinya. Kemampuan kosakata saya malah lebih sedikit deh dari mas dan lebih parah. Hhee
Saya juga tipikal orang yang kurang antusias buat beli buku, kebanyakan yang cuman buat jajan atau kebutuhan sehari-hari selaku bujangan. Hheee
Dan di masa-masa sekolah paling banter baca-baca buku teknis yang cenderung ke pengetahuan umum.
LikeLiked by 1 person
Paling enak menjadi bujangan mas, kemana-mana tak ada yang melarang. Hidup bebas bagai burung terbang. Ha ha.
Tos aja kalah gitu ya
LikeLike
Iya mas, belum banyak tanggungannya. Wik wik wik wik
LikeLike
Apalagi jomblo ya mas
LikeLike
Wis ta lah pak
Same here
Tulisan ringan bagai kapas, diksi yang tak bertambah dll
Wis yang penting konsisten nulis aja
LikeLike
Ha ha.. Ojo madani to
LikeLike
Jamannya ebook bro, nabung beli kindle heuheuheu
LikeLike
Apa masih jaman nabung nih?😂
LikeLike
Nabung bukan perkara jaman bro, tp gaya hidup. 😁
LikeLike
Gaya hidup juga berubah sesuai jaman lah
LikeLike
Ga lahh, bank udah ada dr kapan masih eksis😁
LikeLike
Bank bukan untuk menabung, tapi mengeruk duit kita sedikit demi sedikit
LikeLike
Ngga ah, kan itu biaya nyimpen
LikeLike
Yuk..beli kindle, sebelum harga naik
LikeLike
Wonogiri-nya di bagian mana Mas???
LikeLike
Bagian Selatan, dekat perbatasan Pacitan
LikeLike
Deket Pacitan ya?? Hmmm… Beberapa saat terakhir ilustrasi blog saya banyak pakai foto anak Pacitan. Tuh yg pakai kacamata 😉
LikeLike
Iya pak, berbatasan dengan Pacitan. Wah yang mana?
LikeLike
Yang itu deh
LikeLike
Wah. Bacaan SMP nya cukup berat….
LikeLike
Karena tak ada bahan bacaan lain yang bisa didapat. Sebegitu beratnya sampai gak paham paham
LikeLike
masih ada disimpan semua bukunya ya, mas.
LikeLike
yang tidak ada “berkenalan dengan eksistensialisme” dipinjam teman
LikeLiked by 1 person
Kalo saya sih hobinya koleksi buku saja, nda suka baca hahahahaha
LikeLike
Koleksi untuk hiasan rumah ya mas? Ha ha
LikeLike
Wow, suka otobiografi jg ya. Ternyata udah pernah baca ttg Merry Riana? Sy mlah belum 🙂
Oya, terkait beli buku sbnarnya saya juga sprti Anda kok, jrang jg beli buku. Tp klau saya, utk beli buku klau ad peluang beli yg murah why not, bodo amat dg buku2 mahal. Yg pnting bisa baca 🙂
LikeLike
Sama pak..😂😂
LikeLike
Aye mah dulu RPUL (Rangkuman Pengetahuan Umum) buku IPS waktu SD. Zaman kuliah baca Sherlock Holmes nyewa di penyewaan. Sepertinya penulis menaruh perhatian khusus terhadap wanita cakep yang dikhususkan berkacamata.
LikeLike
Iya Pak , entah kenapa saya suka wanita berkacamata😂😂
LikeLike
Aamiin. makash doanya mas.
LikeLiked by 1 person
Iya, sama sama Mbak Ikha
LikeLiked by 1 person