Saya menulis di papan tulis :
Untuk halaman 35,36,37,38,39. Kalian kerjakan di buku tulis. Besok di kumpulkan !!!
Anak-anak berteriak:
” Yah pak, jangan besok ya? Minggu depan aja? Kan banyak PR dari mapel yang lain.”
” Iya Minggu depan dikumpulkan”
” Dikurangi ya pak halamannya?”
” Halaman 36 tak usah dikerjakan ya pak, kan susah banget tuh?”
” Berkelompok aja ya Pak? Satu kelompok mengumpulkan satu”
” Boleh sama dengan yang lain kan,Pak?”
………
” Okay sebentar-sebentar, stop talking. Coba kalian tadi hitung berapa permintaan yang kalian inginkan? minta yang ini, minta yang itu semua ingin ringan. Coba perhatikan yang Bapak pinta? Hanya satu: kerjakan tugasnya !!! Itu aja. Kalian ini namanya abg labil. Sama Seperti perkataan Merry Riana, banyak mintanya hasilnya nihil”
Tamat Kalimat.
anak zaman sekarang suka nawar ya
dulu saya aja takut nawar ke guru
LikeLiked by 1 person
Iya mas, macam dagang aja ha ha.
Ini sih gara gara di YouTube ada SEBERAPA GREGET ELO
LikeLike
Jadi, si guru ni merasa menang gitu ya, Mas Layangseta?
LikeLiked by 1 person
Hanya memupus banyak permintaan dan tawar menawar untuk keringanan tugas
LikeLike
Kok siswa zaman now bnyak mintanya ya, Mas? Indikasi apa itu sbnarnya, menurut Anda?
LikeLike
Akan menjadi hal yang sangat menarik jika murid-muridnya juga ngeblog. Jadi bisa lihat dari beberapa sudut pandang. 😁
LikeLiked by 1 person
Saya juga berharap demikian ha ha.. tentunya dalam jalan positif, Mereka pasti akan mengeluarkan uneg unegnya
LikeLiked by 1 person
tunggu dulu… Nampaknya Saya kurang sependapat…
kasusnya disini, anak-anak bukan banyak minta, melainkan negosiasi atas peritah yang mereka terima.
dan tidak bisa dikatakan “abg labil” karena konteks nya adalah anak-anak disini artinya banyak, bukan hanya satu orang saja. dan gak secepat itu men-judge mereka labil.
Saya rasa wajar saja mereka melakukan negosiasi mengingat ada banyak tugas yang mereka terima. dan bukankah tugas seorang guru seharusnya mendengarkan mereka dan memberikan jalan tengah…
🙂
LikeLiked by 1 person
Apakah disini saya sudah mengambil keputusan?
LikeLiked by 1 person
hehe Saya rasa critanya perlu disambung, untuk mengetahui kelanjutannya.. 🙂
tapi Sayangnya gak ada kelanjutannya, jadi gak tau apakah sudah mengambil keputusan atau belum 🙂
LikeLiked by 1 person
Kalau kita, sering memberikan kelonggaran terhadap beberapa tugas yang fix nanti berefek pada sikap disiplin. Segalanya di nego.. macam dagang aja ha ha..
Tugas kan ada dua jenis, tugas terstruktur dan tidak terstruktur. Nah yang saya sebutkan ini adalah tugas terstruktur. Fix..halaman-halama tersebut merupakan satu rangkaian materi yang tak bisa dipisahkan.
LikeLike
Tugas banyak itu gak selalu berat, ada beberapa tugas yang bisa diselesaikan dengan beberapa menit.
LikeLiked by 1 person
Namanya juga anak-anak.. mereka hanya menyampaikan apa yang mereka rasakan. yang merasakan berat atau tidaknya kan mereka. 🙂
LikeLiked by 1 person
Kita sudah memiliki tolak ukur terhadap tingkat intelegensi anak-anak yang kita ajar. Kalau tak pernah dibebani sedikit demi sedikit dengan beberapa tekanan, mana bisa mereka naik level atasnya..hi hi
LikeLike
Wuh bapak guru 😊
LikeLiked by 1 person
😂😂 iya Bu guru
LikeLike
HAHAHA KAMU PANDAI SEKALI MENYEKAK NAKANAK YA WKWKW 😀
Tapi btw, ngapa anak sekarang serem banget sih ._. perasaan saya dulu waktu ada tugas, ya nurut-nurut aja. Kagak nawar -_-
LikeLiked by 1 person
Tidak semua anak seperti itu sih, hanya kelas yang super aja
LikeLike
💖
LikeLike
Kok saya jadi teringat suasana gt ya dlu pas ngajar. Sayangnya ga sempat diceritakan di blog nih
LikeLike
Hayo cerita cerita cerita 😂😂
LikeLike
Waa… ternyata guru juga.. hehe…
LikeLiked by 1 person
Iya Mbak tiwied
LikeLike
menohok sekali endingnya, Pak Guru.. haha xD
LikeLiked by 1 person
Anak-anak sekarang emang kalau gak digituin suka nyolot sih
LikeLike
kayanya aku pas jaman sekolah juga gitu kak wkwk.. klo dapet guru yang asyik dan deket sama murid, biasanya murid juga jadi manja. Hihii.. :p
LikeLiked by 1 person
Iya banget. Disiplinnya jadi berkurang
LikeLike
pandai2 gurunya lagi mengarahkan muridnya wkwk xD Semangat Pak Guru!
LikeLike
ya kami emang harus seribu langkah lebih maju daripada mereka. Setiap saat harus terus belajar.
makasih hlo
LikeLike
benar sekali!
sama-sama kak 😀
LikeLike