Tamasya Sekolah

Hai, teman-teman.

Pak. Pikniknya kapan sih?

Hadeh, tiap awal tahun ajaran baru anak-anak selalu begitu. Tak henti menanyakan kapan akan diadakan piknik, study tour, atau bahasa kekiniannya outing class.

Bahkan, ketika sudah mendapatkan penjelasan panjang lebar bahwa kegiatan ini akan kami adakan sehabis PTS (Penilaian Tengah Semester) masih aja mereka bertanya kapan ? kemana ? berapa? Tak sabar. Hype.

Sebelum hari itu tiba, kami meriset dahulu beberapa pilihan tempat wisata dari yang jauh sampai yang paling dekat. Dari murah sampai yang mahal (jauh). Dengan pertimbangan tidak akan memberatkan keuangan orang tua mereka. Akhirnya kami sepakat untuk membuat pilihan, Yogyakarta, Malang dan Semarang. Kalau tak mau repot, serahkan saja ke biro wisata, biar mereka memberikan penawaran terbaiknya.

Mengenai tujuan wisata, awalnya kami berpikir bahwa mereka akan memilih ke Semarang, karena dekat dan biayanya lebih ringan daripada ke Malang. Eh..namun apa yang terjadi? 100% memilih Malang sebagai tujuan Outing Class. Anak anak yang aneh.

***

Setelah semuanya jelas, maka saya iseng-iseng bertanya kepada mereka berapa standar uang saku sekarang.

“Kalian mau enggak kalau uang saku hanya 100.000 untuk Outing Class ini?”

Mereka menjawab kompak,” Ah.. tak maulah, Pak. Lebih baik kami tak ikutan kalau hanya segitu”. 

Mereka menyebut bahwa uang saku minimal 500.000 plus baju, tas, dan sepatu baru serta pernik pernik penting gak penting lainnya. Tongsis misalnya.

Kami merasa dilema dengan keadaan ini. Tak mengadakan acara ya rasanya aneh, mengadakan juga kadang prihatin dengan orang tua mereka yang sebagian petani dan nelayan air darat.

Akhirnya kami mengambil keputusan untuk membatasi uang saku mereka maksimal 250.000 saja, yang sudah cukup untuk membeli oleh-oleh dan makanan ringan. Tak boleh lebih, agar tidak jor joran. Kami juga membuatkan edaran untuk wali murid mengenakan hal ini.

Yah, prakteknya memang tidak berjalan mulus, ada sajalah sejumlah anak yang membawa lebih dari ketentuan. Tapi tak apa lah, tujuan kami bukan itu.

Kami membidik perhatian orang tua.

Have a nice day.