Hai, selamat siang di hari Rabu.
Sesuai judul diatas, sering orang memberikan sebuah nasihat kepada yang lain untuk menjadi dirinya sendiri. Tidak untuk menjadi someone else.
Ketika ada orang yang berkata demikian, saya sering mencadaiin mereka ” hla emangnya bisa berubah menjadi orang lain? Kan ya bagaimanapun tetap menjadi dirinya sendiri. Aneh. Aku ya aku, kamu ya kamu, mana bisa aku menjadi kamu, bercanda aja ya” Yah bisa di tebak, akan terjadi kehebohan sana sini, sangkal sana sini.
Nasihat ini sekilas tampak bagus, tapi prakteknya tidak akan sesederhana itu. Bahkan malah menyesatkan.
Seorang manusia itu tidak akan pernah menjadi dirinya sendiri karena dia merupakan cerminan dari lingkungan. Dia akan mirip dengan orang tuanya, dia akan menjadi mirip dengan lingkungannya.
Untuk menjadi orang yang sukses itu seseorang membutuhkan seorang role model. Seseorang yang menjadi panutan. Seseorang yang dapat mengingatkan ketika melakukan suatu kesalahan. Seseorang yang dapat memberikan arah yang jelas.
Mayoritas orang yang sukses itu, mereka awalnya akan mengidolakan seseorang. Dia akan meniru apapun semua aspek pada idolanya. Untuk kemudian dijadikan sebagai dasar kesuksesannya. Meniru kemudian memodifikasi. Mereka juga mengakui seperti itu, bahwa dia dulu meniru seseorang karena kesuksesannya.
Andai saja orang itu tetap keukuh untuk berprinsip jadilah dirimu sendiri, maka dia bisa tersesat.
Saya berpikir bahwa saran ini tidak akan cocok untuk anak yang belum bisa berpikir. Akan lebih mengena untuk orang yang bekerja dibidang seni.
Orang harus berkompromi dengan situasi. Jika masih setia dengan prinsip itu, maka dia akan menjadi duri dalam tubuh. Orang akan banyak menemukan masalah jika menjadi apa dirinya.
Dikasih nasihat baik terus membandel karena ingin menjadi dirinya sendiri ya itu namanya bikin masalah. Dinasehati karena engga sopan didepan banyak orang tapi malah nyolot pengen jadi diri sendiri itu namanya kebodohan.
Kadang juga mereka memberikan saran untuk menemukan dirinya sendiri. Yaelah.. Kalau gak ada yang meng guide kita, sampai tua juga gak bakalan menemukan. Karena sudah tersesat.
Jika masih berinteraksi dengan orang lain, kita tidak akan pernah menjadi diri sendiri. Jika ingin menjadi dirinya sendiri, lebih cocok hidup di hutan yang tanpa aturan.
Have a nice day.
saya rasa itu saran yang baik, dan saya yakin orang yang mendengar nggak salah paham. bahwa yang dimaksud menjadi diri sendiri adalah nggak usah menjiplak kekhasan orang lain, dalam suatu hal yang sedang dibahas 🙂
LikeLiked by 1 person
Tergantung khasnya itu mengganggu orang lain engga sih
LikeLike
Mungkin ya, ketika sudah ngikutin beberapa role model dan hidup di beberapa situasi, kombinasi dari semua panutan dan pengalaman tadi yg bikin seseorang itu unik.
LikeLiked by 1 person
Iyaa mas, saya pikir semua orang memang demikian, pasti meniru dan meniru orang lain. Orang-orang yang katanya menjadi diri sendiri juga gak mungkin semurni itu
LikeLike
Tarzan aja yg besar di hutan niru binatang ya 😁
LikeLiked by 1 person
Betul sekali mas
LikeLike
Jadi versi terbaik dari diri sendiri ya mas, dan tetap pula beradaptasi.
LikeLike
Iya mas, hla kita ini meskipun meniru kan ya masih diri kita sendiri, kita kan gak akan mentah mentah mengkopi orang lain
LikeLike
Iya, kadang kita perlu nilai atau sudut pandang dari orang lain yang diterapkan dalam diri kita
LikeLiked by 1 person
Coba deh mas kalo di toko menjadi diri sendiri, .. Bisa dipecat deh
LikeLiked by 1 person
Kadang saya kelupaan kok mas, untung aja gak ada pengawasnya. Hiii
LikeLike
Mungkin sudah tau, tapi dibiarkan
LikeLike
Menjadi diri sendiri itu perjuangan, Kak. Setidaknya untuk Ayu demikian.
Prosesnya tidak mudah, jatuh bangun memang.
Bahkan, sering tersesat dan terjebak dalam peran orang lain.
LikeLiked by 2 people
Betul banget, ya seperti yang saya tulis, kita membutuhkan role model
LikeLiked by 1 person
Betul, Kakak.
LikeLike
Sangat setuju. Jadi diri sendiri sepertinya keren karena ada kesan tidak meniru orang lain (menjiplak) tapi ketika diri sendirinya itu punya watak yg tak baik apalagi berpotensi merugikan orang lain saya rasa disitu bisa dibilang menyesatkan.
LikeLike
Tidak dikasih saran untuk jadi diri sendiri pun setiap orang juga akan unik
LikeLike
Betul mas
LikeLike
Intinya jadi diri sendiri dan gak usah peduli ama org lain ya mas y? 😅
LikeLike
Iya mbak, tapi ini juga salah sih kalau gak mempedulikan orang lain
LikeLike
So, input kondisi lingkungan mesti kita olah benar-benar agar dapat dipilah yang baik kita lanjutkan dan yang buruk kita hindari. Jadi deh diri sendiri. Bukan ketika dapat input malah ngotot, nggak, aku maunya begini. Sampe kapanpun kita ga bakal lebih baik. Begitu pak?
LikeLike
Jadi akhirnya kan kita bukan diri sendiri kan?
LikeLike
Kita adalah freewill. Terletak antara stimulus dan respon atau antara input dan output.
LikeLike
Exactly..
LikeLike
Yeay…saran yg antimainstream. Pham sih mksdnya.
But, cb definisikan dulu ap yg dmksd jd diri sendiri dan jd org lain.
LikeLiked by 1 person
Wah saya terjebak nih dengan definisi nya
LikeLike