Selamat pagi teman-teman,
Mari kita berkebun lagi. Pada postingan terdahulu saya membahas tentang teknik zai untuk mengatasi lahan yang kering. Nah sekarang saya perkenalkan yang namanya Keyhole Garden. Hlah apa hubungannya? Keduanya merupakan solusi juga untuk daerah kering.
Yok mulai pembahasannya, Keyhole Garden jika diterjemahkan dengan bebas artinya kebun yang bentuknya seperti lubang kunci. Iya memang benar, bentuk kebun yang saya akan bahas kali ini bentuknya seperti lubang kunci. Kalian bisa melihatnya digambar. Ada alasannya kenapa berbentuk seperti itu.
Sejarahnya, Keyhole Garden ini dikembangkan di Lesotho sana – Afrika lagi-mereka memang selalu dijadikan bahan percobaan. Untuk memberikan solusi bagi orang/petani yang sakit pinggang dan punggung dimana kondisinya tidak bisa membungkuk atau bekerja seperti orang normal.
Maka dari itu mereka mencari solusi bagaimana caranya agar orang yang seperti ini dapat lebih produktif dan mandiri dalam hal pangan. Juga karena sebagian besar dari mereka tidak mau hanya dirumah saja seperti pesakitan.
Gak enak hlo nganggur dirumah tuh, yang kegiatannya hanya tidur dan makan.
Akhirnya muncullah Keyhole Garden ini. Sebuah kebun mungil yang letaknya di dekat rumah. Yang berisikan berbagai macam tanaman sayuran berumur pendek untuk mencukupi kebutuhan bahan makan sehari-hari.
Pembuatannya juga tidak begitu sulit, hanya membutuhkan beberapa bahan seadanya yang ada disekitar rumah.
Perbedaan mendasar dari Keyhole Garden ini adalah di tengah tengahnya terdapat sebuah lubang lebar. Lubang ini berguna untuk tempat pembuangan sampah dapur seperti sisa sayuran yang tidak terpakai. Lubang ini juga dapat difungsikan sebagai tempat pembuangan grey water. Eh apakah itu grey water? Grey water itu adalah air sisa untuk keperluan rumah tangga, misalnya air sisa cucian, mandi dan lain-lainnya. Karena warnanya keruh dan abu abu maka orang bule sana menamakannya grey water.-kosakata mereka terbatas yak.
Di sekeliling lubang itu ada tanah yang ditinggikan yang dibatasi oleh dinding batu atau kayu. Ketinggiannya diusahakan tidak lebih tinggi dari dada yang punya, dan tidak lebih rendah dari pinggang. Di sengaja demikian agar mereka tidak perlu membungkuk ketika melakukan pekerjaan di kebunnya.
Tanah ini nantinya berfungsi sebagai media tanam apa saja.
Kesuburannya akan didapatkan dari lubang tengah itu. Sampah yang ada akan membusuk dan menjadi kompos. Nah kompos inilah yang nantinya akan menjadikan tanaman subur karena unsur haranya terpenuhi. Air buangan limbah rumah tangga juga akan membuat tanah menjadi lebih awet basah. Jadi tidak perlu lagi disirami dengan air terpisah.
Dengan demikian kebun ini tidak membutuhkan banyak perawatan. Empunya hanya cukup menanam, buang sampah dan air di lubang tengah itu. Maka dalam beberapa waktu tidak terasa mereka dapat memanennya.
Oh ya, coakan ditengah itu berfungsi untuk lewat orang yang akan membuang sampah di lubang.
Semoga bermanfaat
Have a nice day bro.
Wah keren dan kreatif…👌👍
LikeLiked by 1 person
Terimakasih mas, semoga berguna ya
LikeLike
Suka sekali dengan cara seperti ini.
Patut ditiru
LikeLiked by 1 person
Mari kita tiru, agar apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua
LikeLike
👍
LikeLiked by 1 person
Thanks
LikeLike
Wow that small garden is great but I’m not able to understand what actually is happening. So will you please translate a bit for me to get it. Not the whole post but just a summary of it.!!
LikeLiked by 1 person
It’s all about a little garden. The garden is shaped like Keyhole.
Its help people who had backache. They can’t bow their back to cultivate the farming, so that we created that garden.
In the middle of the garden, we put a hole. The hole is place for grey water and vegetables also waste from the kitchen. This vegetable and waste will turn into compost. And grey water keep the soil always wet.
The mainy plant is vegetable.
If you don’t understand my English, just copy my post and paste onto Google translate, my language is Bahasa Indonesia
LikeLike
Nope I got your English. And its good even. The post is too good!! Its a great idea. Thanks for sharing 😊
LikeLike
Inovatif ya mas, bagus tuh kalo sisa2 air cucian bisa dijadikan pupuk. Gak hanya jadi penyumbat selokan. Hhee
LikeLiked by 1 person
Iya mas, coba kita bikin satu aja dirumah, biar menghasilkan
LikeLike
grey water kalau ditempatku namanya : banyu peceren 😛
btw, masnya punya kebun kayak gini juga ?
LikeLiked by 1 person
Iya mbak, betul sekali.. Sama lah, di sini juga namanya seperti itu bdw tau banyu leri enggak??
Saya pernah punya mbak, tapi dulu dibongkar babe karena mengganggu, dan ini Saya baru mau bikin lagi mbak, untuk kegiatan liburan, ini baru mengolah kebun
LikeLike
Tahu. banyu leri kan air cucian beras. Iya kah ?
Waah, Mau ditanemin apa Mas?
LikeLiked by 2 people
Iya, betul banget.. Bekas cucian beras, itu katanya bagus untuk tanaman.
Mau ditanamin bawang merah sama sayuran aja
LikeLiked by 2 people
Wah patut dicoba (iya kalo uda gede)
LikeLiked by 1 person
Ya meskipun belum gede kan tinggal minta bantuan orang yang lebih gede, 😂
LikeLike
Wah.. keren..
LikeLike
Iyaa, yuk bikin sendiri di rumah
LikeLike
Kaya pernah lihat gaya tanam gtu, kerennnn
LikeLiked by 1 person
Di luar negeri banyak kok
LikeLike
Hahhahah, belum pernah ke luar negeri mas
LikeLiked by 1 person
Wuih, bnar2 kreatif ya moda berkebunnya, langsung dipraktekkan langsung oleh Mas Seta.
Asyik ya berkebun, aplgi saat liburan sprti skrg.
Mksh atas share ttg jnis brkbunnya Mas Seta. Mantap
LikeLiked by 1 person
Dulu pernah bikin pak, tapi karena mengurangi estetika langsung di bongkar.
terimakasih, sama sama
LikeLike
Wahhh keren mas.. nanti aku buat jugalah.. kalo ga malas.. hhahaha
LikeLiked by 1 person
Iya mas, keren ya.. Hayo dicoba, kan tidak membutuhkan banyak biaya, atau menyuruh tukang saja
LikeLiked by 1 person
Nyuruh tukang bayar lagi mas.. kalo ada tukang yang bisa paket diskon lebaran gpp sih mas.. 😂😂
LikeLike
Iya mas.. aku suka sama tampilan looknya aja.. kalo ngeerjainnya agak malas.. maklumlah aku ga begitu suka berkebun mas.. tapi setelah baca blog mas aku jadi makin penasaran ama keyhole garden ini.. hhaha
LikeLike
Makanya, mas.. Tinggal suruh orang lain aja yang bikin dan merawat 😁😁, masnya tinggal menikmati
LikeLiked by 1 person
Tapi ga rela juga ngeluarin duitnya.. 😂😂
LikeLiked by 1 person
Bagaimana kalau menyuruh anak anak kecil itu? Dikasih makanan dan sedikit motivasi, juga sudah semangat
LikeLiked by 1 person
Ohh iya ya.. boleh juga tu sarannya.. kok ga kepikiranlah aku.. 😂😂
Okesipp makasih sarannya mas.. 😁
LikeLiked by 1 person
Atau dikasih tethering aja lah
LikeLike
in sya’ allah saya mau pindah ke daerah yang masih banyak areal kosongnya. mau coba bikin ah. thanks pak guru.
LikeLike
Terima kasih, semoga bermanfaat
LikeLike
Ide kreatifnya patut diacungi jempol dan ditiru 👍
Memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan membuat keyhole ini bagus banget dipraktekkan.
LikeLiked by 2 people
Segera dipraktekkan, Sebelum hilang semangat nya
LikeLiked by 1 person
👍
LikeLiked by 1 person
canggih
LikeLiked by 2 people
Thanks
LikeLiked by 2 people
Kagak punya halaman nih.. Sulit dipraktikkan..
LikeLiked by 2 people
Ini kan memang solusi untuk halaman yang sempit
LikeLiked by 2 people
Masalahnya kalau di Jakarta bukan halaman yg sempit, tapi emang kagak punya halaman, wkwk.. Udah normal kalau di Jakarta dinding rumah kita sama dinding rumah tetangga tuh nempel, hehe..
LikeLiked by 2 people
Benar juga sih, masalahnya memang tidak ada sejengkal. Tanah
LikeLiked by 2 people
Nice post. Berarti bagusnya terletak dekat dengan saluran pembuangan limbah ya
LikeLike
Betul banget, kadang kita belum memanfaatkan secara maksimal air limbah
LikeLike