Yacouba Sawadogo: The Man Who Stopped the Desert 

Selamat Pagi,  Teman-teman. 

Perkenalkan, pria hitam legam ini bernama Yacouba Sawadogo. Dia merupakan petani sederhana yang berasal dari Burkina Faso,  Afrika Barat. Lantas apa yang membuatnya begitu populer?. Bahkan sampai dibuatkan sebuah film dokumenter untuk menghormatinya dengan judul The Man Who Stopped the Desert. 

Gini,  Dia ini dapat merubah lahan kering semi padang pasir dan terbengkalai di desanya sana menjadi lahan produktif untuk  pertanian  dan bahkan menjadi hutan hanya dalam jangka waktu 20 tahun saja. 

Itu saja?.Tidak. Dia melakukannya hanya dengan teknik dan alat yang sangat sederhana. Tanpa alat berat. Bahkan ketika tangan tangan asing,  ilmuwan dan yayasan pengembang sudah menyerah dengan metode dan alat canggih apapun yang mereka gunakan disini. Namun mereka tanpa hasil yang memuaskan.  

Itu saja? Tidak. Ternyata, Dia tidak berpendidikan seperti kita teman-teman,  bahkan buta huruf. 

Itu saja? Tidak. Dia melakukannya hanya dengan 1 orang teman satu kampungnya.  

Seperti cerita pejuang lain,  awalnya dia juga dicemooh sana sini karena menganggapnya sudah gila. Pada umumnya masyarakat disana mengolah tanah ketika musim hujan tiba, namun dia malah sebaliknya.

Namun ketika usahanya berhasil,  mereka berbondong bondong mengikuti teknik pertanian yang dia gunakan. 

Kenapa dia melakukan ini?. Karena dalam lingkungannya orang orang sering kekurangan pangan, kelaparan, disebabkan lahan pertanian yang luas itu tidak lagi produktif karena kekeringan. Lahan menjadi tandus disebabkan pada jaman dahulu mereka menggunakan lahan dengan manajemen yang salah.

Sudah gitu juga overpopulation. Sedikit makanan,  namun banyak mulut yang harus disuapin. 

Untuk membuat hutan dan kembali menyuburkan daerah itu,  dia hanya menggunakan satu teknik . Teknik yang dia gunakan bernama Zai. Teknik kuno yang telah digunakan sejak jaman nenek moyang mereka , namun telah ditinggalkan oleh petani masa kini karena dianggap tiada efektif. 

Teknik tradisional ini hanya membutuhkan alat penggali tanah saja. Caranya hanya menggali lubang ditanah dengan diameter kurang lebih 50 cm. Setelahnya, lubang dimasukkan kotoran hewan dan sampah-sampah halus. Ini dimaksudkan sebagai bahan dasar unsur hara penumbuh untuk tanaman. Sampah-sampah itu dimaksudkan untuk mengundang rayap. Rayap akan menghancurkan sampah kemudian rayap akan membuat lubang halus pada tanah sehingga penyerapan air menjadi lebih dalam, panjang dan lama. Kita sebut saja lubang kapiler. Maka lama kelamaan komposisi tanah akan menjadi lebih baik. 

Setelah itu, bijih tanaman tanaman langsung diberikan kedalam lubang lubang galian. 

Ketika musim penghujan tiba, air akan membanjiri lubang, menyisakan lapisan tanah tipis yang menutupi bijih tanaman, lubang itu akan dapat menahan air lebih banyak dan lebih lama. Air yang lebih lama akan dapat digunakan tanaman untuk berkembang dalam bulan kering berikutnya. 

Hanya sesederhana itu, namun sudah cukup untuk mencengangkan dunia bahwa sebenarnya Afrika tidak membutuhkan bantuan dari luar, namun mereka sendiri lah yang dapat mengatasinya segala kesulitannya. 

Dengan teknik kuno ini, sekarang dia menjadi populer dan mengajarkan banyak orang didunia mengenai zai.

Apakah ini berakhir bahagia?.  Tidak. Karena sebagian besar hutan yang dia ciptakan bukan tanahnya,  maka pemerintah mengambil alih lahan itu untuk lahan pemukiman,  dia hanya mendapatkan sekitar 1 hektar tanah.  Tanpa ada kompensasi dari pemerintah.  Maka dari itu dia berusaha untuk menggalang dana untuk dapat membeli dan menyelamatkan hutannya kembali. 

Itu saja,  semoga kita dapat mengambil manfaatnya. 

Have A nice day,  bro. 

27 thoughts on “Yacouba Sawadogo: The Man Who Stopped the Desert 

  1. Waaah sangat menginspirasi. Memang terkadang manusia suka menyepelekan orng yg sedang berusaha. Barulah setelah usahanya sukses orang menyadari bahwa untuk mendaptakan hasil yg luar biasa perlu melakukan aksi gila.

    Liked by 1 person

      1. Udah liat.
        Kalau ga salah orang Indo ada juga yang menanami hutan gundul mulai dr nol selama bertahun – tahun, kasusnya mungkin beda, tapi hasil akhirnya sama. Sama-sama jd hutan.

        Barangkali ini yang td bikin dejavu.

        Liked by 1 person

Leave a comment