Selamat Pagi Teman-teman.
Ketika saya mengobrol dengan guru BK yang mengurusi jalur lowongan kerja untuk anak-anak dengan perusahaan penyedia, saya menemukan satu poin penting mengenai perbedaan anak bandel dan kalem yang berkenaan dengan cara mereka menghadapi dunia kerja.
Ternyata anak anak yang masuk kategori bandel dalam kehidupan sehari-hari, mereka akan lebih betah bekerja dimanapun mereka ditempatkan, daripada anak kalem dan pendiam.
Anak kalem biasanya hanya akan bertahan satu minggu bekerja di pabrik, setelah itu mereka akan keluar dari pekerjaan karena berbagai alasan. Namun pada umumnya, mereka belasan karena tidak kerasan.
Sedangkan anak yang masuk kategori bandel, nakal, hidupnya suka-suka, mereka akan lebih betah jauh lebih lama daripada anak kalem. Bahkan mereka lebih cepat untuk naik level karir.
Kenapa bisa seperti itu?
Menurut guru BK kami, Pak Latief. Anak yang bandel sudah terbiasa dalam lingkungan yang keras. Mereka sudah tahan menghadapi banyak tekanan dari orang lain. Mereka sudah biasa menghadapi hardikan, teriakan, kata kotor dan kasar. Jadi ketika memasuki dunia kerja, mereka tidak akan lagi kaget. Mereka tidak akan semanja anak kalem lainnya. Mereka sudah terbiasa untuk jauh dari pengawasan orang tua dan mandiri. Mereka terbiasa berkumpul dan bersosialisasi dengan orang baru dan tahu bagaimana cara bersikap. Mereka sudah terbiasa dalam kondisi tidak nyaman dan terbatas. Mereka sudah terbiasa terbentur dengan masalah seperti itu. Mereka juga akan lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Sebaliknya, anak kalem tidak pernah menghadapi betapa lainnya dunia diluar sana. Dalam sekejap mereka akan shock dan drop. Mereka hanya tahu kehidupan dalam lingkungan keluarga dan sekolah. Mereka hanya tahu bahwa dunia itu layaknya sinetron, mereka hanya mengenal bahwa untuk mendapatkan uang, mereka tinggal sedikit marah dan uangpun akan datang.
Ketika mereka memasuki dunia kerja, segala kenyamanan itu tercabut dengan cepat. Mereka akan cepat mengeluh untuk hal yang sepele. Tentang bos galak lah, tentang teman yang cuek dan bossy, tentang gajinya yang tidak sesuai dengan capeknya, tentang jauh dari orangtua dan masih ada puluhan alasan lainnya yang sebenarnya semua bermuara pada dirinya sendiri yang sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Kesimpulannya, setiap anak memiliki masa masing-masing. Kapan dia harus bertanggung jawab dan kapan mereka hanya bermain-main.
Have a nice day bro.
Emang bener mas, saya kebetulan dari golongan anak kalem. Hhiii
Selain kaku, orang pendiam kadang terlalu sistematis dan idealis. Ini juga yang bikin dia tertekan kala lingkungan atau sistem kerjanya jauh dari apa yang dia harapkan. Saya pernah ngalamin sendiri soalnya. Hhaaa
LikeLiked by 3 people
kalem? ah yang bener mas?
LikeLike
Bener mas, njenengan melu ndi kwi bandel pa kalem?
LikeLiked by 1 person
saya termasuk yang bandel, mas, sering bolos, sering ga pernha belajar dan kelakuan bandel lainnya
LikeLike
Beres kwi mas, mung aku mbiyen kadang melu2 sih nek mbolos mbuh kabur pas pelajaran tertentu. Hhiii
LikeLiked by 1 person
eh eh eh seperti itu kon ngakunya tidak bandel ya
LikeLike
Tapi kan ra sering mas, karakter e juga dominan kaleme mas. 😜 Persis sing kaya mas jabarna mau. hhee
LikeLiked by 1 person
oh bandelnya musiman ya maksudnya
LikeLike
Tergantung sama siapa gitu, lebih ke plin plan kali ya. Hhee
LikeLiked by 1 person
jadi ada bakat untuk bandel
LikeLike
Iya, cuman ya dikit. Wkk
LikeLiked by 1 person
dikit dikit lama-lama menjadi bukit
LikeLike
Aku masuk golongan endi ya ? Lek kalem ya gg kalem, lek bandel yo gg nemen2 #haha
LikeLiked by 2 people
anak. kalem masuke ve, kan gak betah kalau dalam tekanan
LikeLike
🙄
LikeLike
Guru SMA saya juga ada yg berpendapat gt pak, orang yg sukses biasanya adalah yg bandel. Dan saya tidak setuju, soalnya … nggg…kayaknya ini bisa jadi bhn tulisan. Ga jd komentar deh, mau dbikin tulisan aja.
LikeLiked by 2 people
ya tidak semua anak yang bandel bisa sukses, tergantung bandelnya, kalau bandel tidak tanggung jawab mereka juga akan selalu sama hidupnya,
okay saya tunggu tulisannya
LikeLike
Jangan ditunggu pak, saya ga tau kapan mau nulisnya, hehe
LikeLiked by 1 person
nanti malah keduluan saya
LikeLike
wah waah waahh wwaahh
LikeLiked by 1 person
🙂
LikeLike
😁
LikeLike
Dpat msukan baru nih.
Stlah bca ini sy jd teringat dg adik sy yg bru lulus SMK thn ini dan yg hr ini mulai msuk kerja di tmpatnya krja. Ia trmsuk anak yg baik sih, kalem sih gak juga kalem, cm pastinya gak bandel.
LikeLiked by 2 people
dalam hal ini, dia bisa ke bandel dan bisa ke kalem
LikeLike
Tulisan mas Seta ini telah saya salin dan bagikan ke WA-nya barusan [tentu dengan sedikit suntingan pd tata letaknya]. Semoga jd motivasi buat dia.
Mksh mas atas artikelnya. Singkat, padat l, dan bagus.
LikeLiked by 1 person
wah, yang benar pak?? saya jadi tersanjung ini, padahal artikel sederhana. Itu hanya obrolan singkat dengan guru bk, belum mendalam
LikeLike
Sederhana mmang tp mngena kok. Aplgi stlah sy sunting2 dikit, hee…
LikeLike
Sunting2nya bkn mengubah isi kok…maaf
LikeLiked by 1 person
no problem pas, lisensi gratis kok
LikeLike
Oya, mas. Udah gabung di grup Obrolin blm ya? Klau udah, blh kan saya save WA-nya? Maaf
LikeLike
Saya termasuk org kalem. Bukan bandel di sekolah.
Tp selalu awet dikerjaan.
Jadi dikerjaan harus jd org bandel, klo ga bandel ga akan betah kerja dimanapun💪
LikeLiked by 2 people
ada tipe masing masing dan tergantung pekerjaan nya
LikeLike
saya kalem nih.. 😛
LikeLiked by 2 people
anak kalem gak betahan
LikeLiked by 1 person
standart ga betah berapa tahun ya?
LikeLike