Kemarin, 2 Mei merupakan hari pendidikan nasional.
Sebenarnya hari itu saya akan mengajarkan materi lagunya One Direction : History, Bruno Mars: Count on me, Dorris : Que Sera Sera. Namun karena tidak begitu penting dan tidak di masukkan dalam kisi kisi Penilaian Akhir Semester, maka saya tunda saja dengan mengisi materi motivasi ringan sesuai dengan tema hari pendidikan nasional .
Media motivasi yang paling mengena untuk anak seusia SMP adalah audio visual: video. Maka setelah saya browsing sana sini akhirnya ingat tentang sebuah video yang sedang viral. Yaitu tentang kisah seorang anak bernama Boimin.
Sebelum di mulai, seperti biasa peserta didik harus dikondisikan dahulu untuk menerima pelajaran dengan baik: tenang dan semua mata melihat pada layar.
Dalam penulisan RPP, ini masuk kedalam Langkah – langkah Pembelajaran :Kegiatan Pendahuluan.
Setelah semuanya terkondisikan, saya hanya menyebutkan singkat tentang video tersebut dan nantinya anak anak saya suruh untuk mengambil kesimpulan setelah video berakhir.
Tentang videonya, dikisahkan ada seorang Boimin. Boimin dapat melanjutkan sekolah nya sampai ke Massachusetts University dengan berbekal beasiswa LPDP.
Lantas apa menariknya?
Boimin ini datang dari keluarga miskin. Warga Dusun Winong, Desa Jembangan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Kedua orang tuanya hanya bekerja sebagai pengepul ayam yang tidak seberapa keuntungannya. Boimin merupakan bungsu dari empat saudara, tapi ketiga kakaknya sudah meninggal akibat kekurangan gizi. Ditambah lagi ayah kandungnya juga meninggal akibat hal yang sama.
Dalam kondisi demikian, Boimin bukannya menyerah namun dia malah berusaha dengan keras untuk melanjutkan sekolahnya ke Universitas Brawijaya dengan biaya dari orang tuanya yang sangat pas pasan. Dia tidak pernah mengeluh dengan kondisi yang ada.
Dengan restu orangtuanya melanjutkan kuliah S2 nya ke Massachussets University dengan bantuan beasiswa dari LPDP.
Yang lebih menariknya lagi, dia menjadi inspirator orang yang ada di kampung nya untuk tetap bersekolah sampai tinggi.
Kisah lengkapnya Anda dapat mencarinya di Internet.
Setelah selesai pemutaran video, banyak anak yang menangis dan teringat kembali dengan orangtuanya. Banyak juga yang tidak bisa berkata apa apa lagi setelah menyaksikan video inspiratif ini.
Dan akhirya, tujuan pembelajaran hari itu berhasil dengan sukses. Semoga saja kisah Boimin ini dapat mereka ingat selamanya ketika mereka sedang mengalami kesulitan. Saya berharap juga mereka akan ingat untuk selalu tidak menyerah untuk menghadapi segala masalah yang menghadang. Dengan niat yang tulus serta restu dari orang tua semuanya akan baik-baik saja.
Have a nice day bro.
inspiratif 🙂
kalau waktu saya sekolah dulu yang sering diputar videonya Mas Danang-sang pembuat jejak itu.
LikeLiked by 1 person
apalagi ini sama sama berasal dari Ngawi ya Ikha, yaa..
Saya malah belum pernah lihat video tersebut
LikeLiked by 1 person
iyaa, kotaku Mas, hehe. Semoga saja bisa meneladani beliau juga. minimal biar orang-orang sekitar juga ga putus sekolah.
ada banyak di youtube, Mas. coba lihat deh.
LikeLiked by 1 person
jadi orang Ngawi itu pada umumnya memilii sifat pantang menyerah ya ? Sama seperti Ikha?
Ini saya lagi mencari
LikeLiked by 1 person
Nah, enggak tahu Mas kebanyakan atau tidak.
Barangkali karena mottonya Ngawi itu “Berjuang’, jadi banyak penduduknya yang suka berjuang juga. 😀
LikeLiked by 1 person
motto kan berasal dari masyarakat itu sendiri, jadi saya kira masyarakat di sana pasti ulet berjuang, : menunggu suami
LikeLiked by 1 person
Bisa jadi, salah satunya berjuang selagi menunggu suami yg perang jaman dulu.
LikeLiked by 1 person
trus ikha menunggu siapa? 😂
LikeLiked by 1 person
Wadaw, nunggu siapa ya 😂
Ini lagi nunggu mamang tukang bakso, mau beli bakso.
LikeLike
Duh, saya baca juga ikut terharu nih. Semoga bisa jadi motivasi buat semuanya ya.
LikeLiked by 1 person
ayok mas, kuliah sana..jangan banyak alasan tidak ada biaya ya
LikeLike
Masih banyak pertimbangan mas. Hhee
LikeLiked by 1 person
ya udah, dijadikan satu aja pertimbangan nya
LikeLike
Dikaretin jadi satu aja ya mas. Hhes
LikeLike
hla iya, akhirnya tinggal satu kan yaaa
LikeLike
Pembelajaran lewat media visual, apalagi kisah inspiratif seperti ini, sepertinya memang lebih cepat masuknya pd peserta didik ya.
LikeLiked by 1 person
betul sekali, lebih mengena, lebih terserap dan sulit terlupakan anak anak
LikeLiked by 1 person