Ini bukanlah hal yang wow untuk masyarakat Malang.
***
Mulai dari beberapa bulan yang lalu mereka sudah memulai menggunakan bahasa ini di dalam kelas. Yaitu Bahasa Walikan.
Bahasa Walikan merupakan bahasa yang merubah suku kata belakang untuk di pindahkah ke depan dan juga sebaliknya, atau dalam kondisi tertentu membaca huruf secara terbalik. Misalkan Arek Malang, secara jamak membacakannya Kera Ngalam.
Dalam masyarakat Malang, bahasa ini sudah merupakan hal umum. Menurut sejarah, munculnya bahasa walikan karena pada jaman kemerdekaan di sana banyak terdapat mata-mata Belanda yang merupakan orang jawa sendiri. Sehingga para pejuang merasa membutuhkan satu bahasa untuk membuat mata-mata itu tidak dapat menyerap informasi rahasia pejuang. Dan terbentuklah bahasa itu, dan bahasa itu menjadi ciri khas sesama pejuang asli. Dan akan memperlihatkan siapakah yang menjadi mata-mata Belanda, karena mereka tidak fasih menggunakannya.
Saya baru menyadari mereka menggunakannya ketika saya memberikan instruksi untuk menganalisis generic structure dari Recount Text yaitu Orientation, Event dan Reorientation. Pada saat itu mereka secara berulang kali mengatakan HAWEG HAWEG HAWEG. Mulanya saya tidak begitu memperdulikan itu, namun ketika mereka secara terus menerus mengatakan itu sehabis saya berbicara , saya akhirnya menjadi curiga.
Pasti ada yang tidak beres dengan mereka. Pasti !.
Setelah beberapa saat mengutak atik huruf, baik dari depan dan dari belakang, voila..mereka ternyata menggunakan bahasa walikan. Haweg akan berarti Wegah=tidak mau. Spontan saja kemudian saya menjadi tersulut sumbunya, lantas dengan tegas saya berbicara kepada mereka “ Kalian kira bapak tidak memahami bahasa kalian ya?. Coba sekali lagi bilang haweg di depan sini !!”.
Dan mulai dari hari itu, mereka tidak pernah lagi menggunakannya di depan saya.
***
Maka dari itu, agar Anda para guru tidak terbodohi dengan mereka, sebaiknya belajar hal-hal seperti ini untuk menjaga kewibawaan.
Anda dapat memulai belajar dari kata-kata kotor yang biasa terucapkan di lingkungan sekitar. Setelah bad words itu terkuasai maka lanjutkan lagi untuk belajar kata-kata yang berhubungan dengan menolak dan menantang. Dua tema itu paling sering mereka pergunakan untuk mengejek gurunya.
Karena Bahasa ini tidak memiliki standar baku dan selalu berkembang, mengikuti perkembangan Bahasa Indonesia itu sendiri. Jadi Anda juga harus belajar sendiri untuk mengotak atik suku katanya. Ingatlah, anak-anak itu sangat kreatif melebihi kita.
And done, ketika Anda fasih untuk menggunakannya, mereka tidak akan dapat berkutik lagi.
***
Karena saya bukan penutur asli bahasa walikan, maka saya membutuhkan beberapa saat untuk memahaminya ketika ada seseorang sedang berbicara. Saya hanya menangkap ketika seseorang berbicara menggunakan bahasa yang terdengar asing, maka otak kemudian saya set ke dalam mode bahasa walikan.
Malas irad atok LekGap irigonow. Eh bener enggak ya?
Have a nice day.
kalau bahasa walikan malang masih mudah ditebak pak, coba pake bahasa walikan jogja… mesti buka kamus hanacaraka dulu buat buka enkripsinya 😁
LikeLiked by 1 person
Betul mas, semacam kode rahasia
LikeLike
nah hla ini, super banget kalau jogja..lama belajarnya, kemana mana harus bawa kepek an..macam sandi pramuka aja
LikeLike
Menarik, 4 tahun merantau di Malang sampai sekarang pun saya masih bingung untuk memahami, kadang butuh waktu yang lumayan lama untuk mengartikannya, karena tidak semua kata dibalik sesuai urutan, namun ada juga yang berpindah posisi agar enak dibacanya, contoh Wegah kalu hanya di balik jadi Hagew, namun kurang enak atau ribet dibacanya, sehingga jadi Haweg biar enak dibacanya.
LikeLiked by 1 person
hafalan sih mas, kalau sering ngobrol dengan orang yang menggunakan walikan pasti akan cepat paham meskipun urutannya di pecah pecah
LikeLike
Jadi ingat, dulu pernah ada wawancara di TV dengan band yang namanya Roullete, kalo gak itu band dari daerah Jatim. Pas ditanya asal namanya, mereka bilang itu berasal dari bahasa walikan, yakni Telor. Hhee
Wah, sejarah penggunaanya panjang juga ya.
Kalo disini sih anak gak make2 bahasa walikan, cuman frontal aja make bahasa kasar. Parah lah.
LikeLiked by 1 person
saya baru tahu mas kalau roullete itu walikan, he he malah jadi keren ya?
kalau bahasa kasar untuk seumuran sih di sini juga tidak perlu pake walikan, langsung aja biar kena di hati
LikeLike
Kasih aturan aja Pak, siapa yang ngomong haweg di kelas suruh nyusun satu recount text pakai bahasa inggris walikan. Haha, pusing pusing dah
LikeLiked by 1 person
waw..ide bagus nih. bisa bisa bisa 😂😂.
lebih ekstrim lagi nulisnya juga walikan dari kanan
LikeLike
Tulisannya di balik dan bacanya di balik biar lengkap
Salam
https://denpasarpayung.blogspot.com/2017/04/jual-payung-lipat-di-bali.html?m=1
LikeLiked by 1 person
salam juga.
bisa juga..biar kapok ya?😂
LikeLike
Walikan itu asalnya dari balikkan, sepertinya utigeb.
LikeLiked by 1 person
iya , huruf dan suku katanya di balik balik sesukanya
LikeLike
Mungkin biar mirip Zatana di Justice League
LikeLiked by 1 person
Di tmpat sy jg ada bhasa kyak gitu di kalangan anak muda mas Seta, tp klau di skolah sih gak prnh sy tmui. Pas di lingkungan masyarat sj, termasuk istri sy kdang pkai bhs itu yg kdang bikin sy “kesel”😀😀 Bhs tersebut menurut sy kreatif memang, tp sy baru tahu klau itu disebut Bahasa Walikan.
Iya mas, guru jngn mau klah jg. Jgn mau diremehin, utk bbrp siswa yg berniat sprti itu dg guru memang hrus diskak, biar gak berkutik.
Itu kalimat Walikan nya yg terakhir sy gak bs tbak smua 😂
Salam dari kota (GapLek???) Wonogiri.
LikeLike
ini memang harus segera di bendung dalam lingkungan sekolah, karena makin banyak yang menggunakan dan di ajarkan ke adik adik kelas.
kreatif memang…hafalan juga sih sebenarnya.
Iya pak, benar.. itu benar semua. Salam dari kota gaplek Wonogiri.
gaplek means dried cassava by the sun. It can be used to make Thiwul.
LikeLiked by 1 person
Hehehe untung pak gurunya ngeh.
Kalo saya mesti harus mikir lama atau mengeja satu persatu untuk memahami arti kata walikan.
LikeLiked by 1 person
yah.. awalnya saya tidak ngeh sama sekali, karena curiga itu tadi akhirnya menjadi ngeh..😂.
anak jaman now memang wow..
LikeLike