Koreksi Hasil Ujian PTS Menggunakan Excel

Kalau sudah berhadapan dengan worksheet seperti ini, malesnya pasti kambuh. Ini artinya dalam jangka waktu 2 sampai 4 jam kedepan saya hanya duduk di depan komputer sambil menghadapi kertas hasil Penilaian Tengah Semester (PTS) anak-anak.

Saya mendapatkan jatah mengoreksi sesuai dengan jumlah kelas yang saya ampu, yaitu enam kelas. Setiap kelas beragam jumlah peserta didiknya, ada yang 24 sampai dengan maksimal 32. Selalu kami sengaja berjumlah genap, karena berurusan dengan tempat duduk, agar tidak kesepian. Oh ya untuk pengetahuan saja – bagi yang non guru, untuk Satuan Pendidikan SMP/MTs dalam satu kelas minimal jumlah peserta didik adalah 20 dan maksimal adalah 32. Bisa saja di bawah 20, misalkan 18 atau 15, namun….sertifikasi tidak bisa cair bro.

***

Apa sih ini?  Ini adalah worksheet yang saya gunakan untuk mengoreksi pekerjaan anak-anak. Semua jawaban pilihan ganda dan skor essay saya masukkan ke sini. Setelah itu nantinya akan memunculkan nilai akhir.

Sebelum menggunakannya, kami harus memasukkan kunci jawaban di baris yang tersedia, kemudian memasukkan lagi skor maksimal essay per nomor. Setelah itu kami dapat menginput jawaban pada baris dan kolom yang tersedia.

Ini worksheet biasa, tanpa menggunakan formula bercabang yang ruwet itu, kami hanya menggunakan formula If serta standar penjumlahan dan pengurangan. Sudah itu saja.

Pada awalnya, menggunakan worksheet ini sangat menyusahkan dan jauh lebih lambat daripada mengoreksi secara manual. Namun kemudian kami besama-sama harus menemukan solusi agar lebih cepat dalam memasukkan jawaban pilihan ganda dengan cara menghafalkan 4 jari yang berkewajiban untuk memencet huruf A, B, C, dan D. ketika kami sudah menemukannya, maka cara tradisional dengan membuat lubang-lubang atau plastik transparant itu sudah mulai kami tinggalkan. Ternyata hanya masalah kebiasaan saja.

Kelebihan aplikasi ini adalah, ketika sudah selesai maka kita akan mendapatkan analisis nilainya sekalian, yang dapat di jadikan acuan materi mana saja yang sekiranya sulit bagi peserta didik. Jadi tidak usah repot membuat lagi.

Kalau hasil cetakan worksheet ini kita perlihatkan kepada pengawas, wuih..mereka pasti akan langsung manggut-manggut senang. Mereka itu selalu demikian, senang dengan dokumentasi model seperti ini yang lengkap, apalagi kalau kami menambahkan analisis ulangan harian, makin lancar sajalah hasilnya.

***

Hasil cetakan juga dapat di pasang di papan pengumuman agar anak-anak tahu letak kesalahan dan kebenarannya di soal nomor berapa, yang nantinya dapat kami bahas pada pertemuan selanjutnya.

Meskipun menawarkan banyak kelebihan, namun, ini momok bagi mereka yang suka membuat nilai tanpa dasar, alias ngasal. Ngasalnya seperti ini, dia akan memberikan nilai yang bagus untuk anak-anak yang menyenangkan, sedangkan anak anak yang tidak begitu populer hanya akan mendapatkan nilai standar KKM saja. Anak yang cantik akan mendapatkan nilai tinggi, sedangkan low under the low ya standard saja. Kan, sebenarnya kita tidak tahu kemampuan seorang anak sebelum menganilis hasil penilaian masing-masing individu. Model seperti ini biasanya adalah guru yang mengampu Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Seni Budaya, Prakarya, Bahasa Daerah. Ups sorry.. but it is true story bro. PJOK sih memang kalau ada ada anak yang cacat fisik, nilainya sudah pasti KKM. Enak tenan mbijine pak, pak.

Mereka tidak bisa lagi ngasal, karena terdapat semua riwayat nilai itu sendiri. Setelah ini nanti kami akan menggabungkan dengan nilai-nilai yang lain ketika Penilaian Akhir Semester dan Penerimaan Rapor– dulu Ujian Akhir Semester.

 

Have a nice day bro.

Note:

Kekurangannya adalah kami harus cermat untuk memasukkan jawaban pilihan ganda, karena jika tertinggal satu saja, maka tidak akan sinkron dengan kunci jawaban, sehingga harus mengulangi mengetik dari awal. Kecuali anda benar mau menghitung urutannya.