Waktu kuliah dulu saya memiliki hobi kegiatan luar ruang seperti camping dan mendaki gunung.
Maka dari itu fashion yang sering aku pakai pasti yang berhubungan dengan produk produk luar ruang (outdoor) misalkan Eiger, The North Face, Consina, Rei dan kadang memakai Bodypack. Sebenarnya masih ada banyak merk lain, namun saya lebih familiar dengan itu. Tokonya juga ada di dekat kampus, jadi mudah untuk sekedar melihat lihat dulu sebelum membeli.
Dari semua itu, saya paling suka Eiger.
Desainnya lebih elegan daripada yang lain, maksudnya elegan disini tidak macam-macam alias sederhana. Eiger, harganya termasuk terjangkau untuk ukuran mahasiswa dibandingkan dengan produk lain sejenis dengan kualitas lebih bagus Eiger.
Sebagai contoh, harga sandal sekarang sekitar 145.000, masih lumayan lah dibandingkan dengan membeli kuota internet bulanan.
Kalau ingin bergaya menggunakan Eiger namun memiliki dana yang cekak, banyak sih produk kw super-nya di pasar pasar yang berharga 50.000 an atau malah lebih murah lagi, namun kualitasnya tentu tidak akan sama dengan yang asli nya lah ya.
Eh ya beberapa tahun belakang ini seperti nya Eiger mencoba menambahkan divisi yang lebih baik dalam urusan desain, dan ternyata divisi ini berhasil menelurkan banyak produk menarik yang tidak monoton seperti dulu.
Sampai saat ini saya masih setia menggunakan Eiger terutama tas dan sandal. Tas Eiger sudah terkenal dengan kekuatan jahitannya yang memuaskan, dari semua tas yang aku pakai tidak ada satupun yang rusak karena pemakaian, rata-rata mereka itu rusak karena terkena gesekan aspal dan warnanya sudah memudar karena terkena hujan dan matahari.
Untuk produk lain semisal sandal, saya selalu menggunakannya baik main atau malah sering saya pakai ketika kerja bakti di kampung. Pernah saya kehilangan sandal kesayangan itu di masjid ketika sedang sholat jumat.
Namun, meskipun saya termasuk penggemarnya , satu hal yang pasti adalah saya tidak akan pernah berani menggunakan Eiger untuk pergi dari satu kantor ke kantor yang lainnya, alasannya adalah desain Eiger itu seperti free banget alias street . Maka dari itu saya membeli lagi tas merk Bodypack, yang juga masih satu induk dengan Eiger untuk keperluan main ke dinas dan acara resmi. Gak enak hlo kumpul sama orang-orang gituan, mereka memang tidak akan secara terang-terangan untuk menyatakan tidak sukanya pada kita, namun akan secara tega menyindir di depan semua orang ketika sedang presentasi. Dan mereka menggunakan lirikan mata tajam penuh kesadisan untuk menguliti kita secara kejam.
****
Kelemahan utama dari Bodypack adalah warnanya cepat menjadi lusuh, itu saja untuk yang lainnya saya tidak banyak mengeluh.
Produk lain yang sering saya pakai adalah gelang kulit, pisau, kompor, tenda, mat, botol air minum, kaos dan sepatu. Pokoknya yang penting Eiger lah.
Saya mengenal merk ini gara gara keseringan berkumpul dengan anak-anak geografi di kampus dulu. Pada saat itu peraturan perkuliahan tidak seketat sekarang ini, kami masih bebas memakai pakaian apapun asal tidak memakai kaos oblong. Anak anak memakai sandal dalam perkuliahan itu hal biasa, wah pokoknya bebas merdeka.
Nah, anak anak geografi ini mereka sering mengadakan PKL di luar daerah, maka dari itu mereka membutuhkan sepatu dan sandal yang kuat untuk mendukung aktivitasnya.
Kebiasan ini terbawa sampai ke perkuliahan. Saya melihat style mereka santai dan asyik banget.
Oh ya, Saya sekarang lagi mengincar tas Migrate yang di khususkan untuk traveler itu, harganya hanya 230.000 namun barangnya selalu sulit untuk di cari. Di Lazada stok nya habis melulu. Sedangkan di offline store nya juga sering kehabisan.
Eh, tulisan gak penting nih, he he
End.
Saya juga suka eiger, tapi cuma pernah punya tas, jaket sama sendal aja. Desain dan fungsionalitasnya oke banget.
LikeLike
Wah..samaan nih๐, sekarang Eiger lebih fashionable hlo
LikeLike
Wah kalo Eiger baca, bisa di endors nih. Lumayan๐๐๐
LikeLike
Semoga saja ๐๐๐.. atau dikirim kan saja nih ke Eiger
LikeLike
Saya jadi fans berat Eiger waktu masih SMA, sekarang malah kebanyakan belinya yang KW, kecuali riding gear Respiro
LikeLike
Hlah kok malah yang kw mas?
Hmm Kalau respiro bagi saya terlalu mahal dan model nya ga asyik. Ketuaan
LikeLike
hargne bisa bikin kantong kempes,…. bisa bikin g makan enak 2 bulan lebih ckckck
LikeLike
๐ iya sihh. tapi kan puas makenya
LikeLike
Waaah pecinta eiger. Saya pun, ๐๐
Saya koleksi dari sendal, sepatu, tas gunung, tenda, tas ransel dll.
Kalau jaket ga sih. Jaketnya sya selingkuh ke consina ๐
LikeLike
Wah tenda ๐.. pecinta alam nih .
Lebih lengkap malahan
Saya juga pake consina sekali, hanya sarung tangan saja Namun sudah hilang๐
LikeLike
Iya Mas..saya suka naik gunung tahun2 kemarin. ๐
Wah sayang sekali. Kenapa bisa ilang Mas, jatuh dijalan?
LikeLike
sama mbak, dulu ketika masih mempunyai banyak teman nganggur kegiatan akhir bulan selalu ke gunung,
iya mbak jatuh waktu makan di rumah makan Mbak Lies, restoran Selat yang ke sohor di Solo
LikeLike
Sekarang udah ga pernah naik gunung Mas ?
Beli lagi Mas..hehe
LikeLike
udah bertahun tahun tidak pernah lagi bahkan sekedar camping saja udah tidak.
Kemarin mencoba pemanasan ke Merbabu via Selo, kaki udah linu luar biasa he he..
LikeLike
Padahal via Selo jalurnya termasuk ga ngoyo ya. Tapi sampe puncak ke Merbabunya?
LikeLike
Selo, gancik..ke pos 1 langsung menanjak…
Enggak sampai puncak karena udah di larang naik
LikeLike
Eh, kenapa dilarang naik Mas. Pas lagi musimnya ga baik kah..
LikeLike
Iya mbak, semua jalur di tutup Karena banyak tanah longsor, berbahaya
LikeLike
Oh, begitu ternyata.
LikeLike
di sini lagi musimnya tanah bergerak
LikeLike