HEI NAK, JANGAN MEROKOK!!!, CONTOHLAH BAPAK INI, DAPAT MENGHINDARI MEROKOK AGAR SEHAT JIWA DAN RAGA”.

image

Judulnya sombong banget.

Mungkin sekolah kami merupakan salah satu dari sekian banyak sekolah langka dimana tidak ada satupun guru laki laki yang merokok.

Entahlah  kenapa kami dapat berkumpul di satu tempat yang sama.

Mulanya saya dulu tidak menyadarinya selama berbulan bulan, namun setelah melakukan piknik kesana kemari bersama-sama akhirnya saya baru mengerti bahwa kami tidak ada yang merokok. Satupun.

Ketika kami saling bertanya mengenai alasan masing-masing, kami saling memberikan inti bahwa merokok hanya membuang-buang uang. Serempak mereka memberikan alasan, lebih baik  mereka memberikan uang itu kepada anak atau istri untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat. Misalnya untuk menambah uang saku anak atau membeli pulsa.

Dan saya sendiri, alasan utamanya karena sudah merasa merokok itu tidak enak, tidak memberikan kenikmatan. Pahit dan mulut seperti terbakar, kebas di lidah dan bau keringat menjadi aneh.

Jadi ketika kami berkumpul di sekolah, kami merasa saling nyaman tanpa bau asap rokok yang mengganggu. Dan akan betah berlama –lama di dalam ruangan ber AC tanpa meributkan mulut yang terasa makin masam.

Konsekuensi dari orang yang tidak merokok adalah mereka menjadi suka ngemil. Persis dengan perempuan.

Untuk menyiasatinya kami membeli permen karet atau permen satu kantong itu agar mulut ada kerjaan. Atau kadang membeli cemilan kiloan.

Dan akhirnya,  jumlah uang yang dikeluarkan malah lebih banyak daripada membeli rokok.

Namun dari segi kesehatan dan stamina jelas kami lebih juara. He he..Ketika terasa capek kami mudah pulih, ketika sakit juga lebih mudah untuk diobati. Mendaki gunung? Jelas nafas kami lebih panjang dari perokok yang tidak henti-hentinya batuk.

Dan berkenaan dengan murid, kami bisa bebas tanpa merasa bersalah untuk mengingatkan mereka untuk jangan merokok apapun alasannya.

Kan sangat aneh ketika kita melarang mereka untuk tidak merokok namun kita sendiri malah melakukannya.

Ketika mereka tahu kita memiliki kebiasan merokok, tentu saja anak-anak akan mengejek di dalam hati.
Andaikan mereka menjawab seperti ini, “ hlah, bapak sendiri merokok, kenapa kami dilarang ???.

Pada umumnya mereka hanya akan berlindung dengan pernyataan bahwa mereka  sudah cukup umur dan sudah dapat mencari uang sendiri, sedangkan anak anak belum.

Ah ..jaman sekarang, anak kecil sudah bisa mencari uang sendiri lah.

Namun, kalau tidak ada yang membeli rokok, industri rokok juga akan hancur. Ketika industri rokok hancur maka kita tidak dapat lagi menikmati tayangan olahraga yang berkualitas, ketika industri rokok hancur maka petani tembakau itu juga akan menjadi merana.

Entahlah…

End.

21 thoughts on “HEI NAK, JANGAN MEROKOK!!!, CONTOHLAH BAPAK INI, DAPAT MENGHINDARI MEROKOK AGAR SEHAT JIWA DAN RAGA”.

  1. Iya ya, endingnya itu kadang saya kepikiran juga.

    Latapi Bapak saya berhenti nanem tembakau sejak 4 tahun lalu. 😀
    Berawal dr saya yg ga suka kalau beliau ngerokok.

    Like

  2. Wow, hebat skolahnya, gurunya gak merokok…

    Di sekolah sy msh ada pak, makanya kmrin itu ada spanduk yg bertuliskan area bebas rokok dr dinas kesehatan gak jd kmi pasang, 😂😂

    Like

  3. Wah bagus deh kalo guru nya juga gak ngerokok, emang jadi lebih punya hak buat larang anak didiknya juga.

    Kebetulan saya gak ngerokok juga sih. Dan risih sebenarnya ama bau rokok

    Like

  4. Wah ….jempol dua untuk sekolahnya mas gak ada guru yang merokok,
    di sekolahku lebih banyak pak guru yang merokok daripada yang tidak, bahkan yang tidak merokok hanya satu dua orang, parahnya lagi ada guru yang merokok di dalam kelas .
    Maka tak heran pula di sekolahku seringkali ditemukan murid merokok

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s