Apakah Buku RPUL dan RPAL Masih Relevan dengan Zaman?

sumber: http://www.hipwee.com/

RPUL merupakan singkatan dari Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap, sedangkan RPAL adalah singkatan dari Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap.

Keduanya merupakan buku yang wajib dimiliki oleh murid SD sebagai penunjang pengetahuan yang tidak disampaikan oleh guru. Buku RPUL memuat pengetahuan yang bersifat umum, misalkan ibukota negara, nama mata uang dan lagu kebangsaan. Sedangkan RPAL seperti namanya berisi pengetahuan alam, memuat inti dari materi IPA dari kelas satu sampai kelas 6.

Waktu aku masih SD ketika akan ikut Lomba, aku seperti bersahabat dengan mereka. Siang dan malam membuka dan mengingat informasi yang tersedia di buku tersebut dan tidak akan melewatkan pengetahuan yang bersifat sepele.

Nasib buku ini dalam rangkaian pembelajaran disekolah sudah tidak begitu dominan. Karena pengetahuan yang termuat didalamnya bisa didapat dengan lebih mudah, lengkap dan murah dengan mencarinya melalui Google. Pembelajaran sekarang yang menitik beratkan kepada TIK juga menyingkirkan kehadiran buku penting ini. Peranan buku digantikan dengan slide slide yang membuat mata muda menjadi jereng dan menjauhkan peserta didik untuk rajin membaca.  Tambah lagi, kegiatan menuntut ilmu menjadi kemewahan dan mahal.

Hanya dalam sekejap ilmu yang diinginkan bisa tersaji secara rinci dan terupdate. Misalkan pulau jawa sekarang dibagi menjadi 6, sedangkan RPUL mungkin belum memasukkan Banten sebagai provinsi yang baru.

Kedua buku tersebut hanya memuat ilmu pengetahuan yang bersifat LOTS (Low Order Thinking Skill). 

Meskipun demikian, buku ini masih layak dimiliki oleh anak sekolah setingkat SD sebagai dasar pengetahuan untuk level selanjutnya. Informasi yang ada di internet sering terlalu kompleks dan kurang sesuai untuk anak anak dan buku bertugas membuatnya menjadi sederhana.

Untuk anak anak yang jauh dari kata 4G, buku ini tentulah sangat berharga untuk dimiliki. Karena memiliki flesibilitas yang lebih baik daripada sesuatu yang bersifat digital.

Sama halnya dengan kamus, meskipun sudah tersedia kamus elektronik yang menawarkan ratusan kemudahan untuk belajar namun kamus tradisional masih banyak digunakan hingga perguruan tinggi sekalipun.

Advertisement