Mengatasi Peserta Didik yang Malas Mengerjakan Soal di Kelas

Anak-anak malas dan ogah ogahan disuruh mengerjakan soal? Itu hal biasa dan semua guru pastinya sudah mengalaminya. Jika belum mengalaminya berarti tidak pernah memberikan soal kepada anak didik.

Akan lebih parah jika terjadi pada jam terakhir (jam ke 7&8). Super parah lagi jika jam 1 sampai ke3 olahraga, habis itu matematika dan 1 jam sisa merupakan Bimbingan Konseling. Akhirnya pelajaran terakhir hilanglah semua energi yang mereka punyai untuk belajar hal baru.

Kita sebagai guru tidak bisa berpangku tangan melihat hal seperti itu, kita harus mencari solusi tepat dan efektif agar pembelajaran tetap berlangsung. Seperti yang kita ketahui bahasa inggris memiliki banyak materi dengan jumlah jam yang sedikit.

Aku punya solusi yang lumayan ampuh agar mereka bisa sedikit mempunyai semangat. Tips ini saya kembangkan dari minat anak seumuran mereka yang suka menggambar. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah poster yang berisi soal soal yang dikerjakan semua anak dikelas. Caranya bagaimana? Pertama kita siapkan kertas dalam ukuran besar, atau kalau kepepet bisa menggunakan kertas ukuran F4 sebanyak 4 atau 5 buah kemudian dijadikan satu. Kedua siapkan lem dan yang terakhir pensil warna (menurut pengalaman jika menggunakan spidol akan cepat habis dan cepet hilang).

Ok bahan sudah siap, tinggal kita membagi soal yang akan dikerjakan. Jumlah soal yang dikerjakan tiap anak tergantung jumlah soal dan anak dalam satu kelas. Semua anak harus kebagian dan tidak boleh mengerjakan yang sama. Setelah anak anak mendapatkan bagiannya masing masing maka langkah selanjutnya adalah anak anak diminta mengerjakan soal diselembar kertas kecil (tergantung soalnya) dan boleh mendekorasi semaunya. Jika sudah selesai anak anak boleh menempelkan hasilnya ke kertas besar. Diharapkan untuk membuat urutan sesuai soal sehingga akan ketahuan nomor berapa aja yang belum selesai dikerjakan. Ini akan mendorong anak yang bersangkutan segera menyelesaikan kekosongan itu.

Setelah selesai semua maka anak boleh menyalin kerjaan temennya, sehingga kita juga tidak perlu membahas satu persatu yang bisa membikin energi habis.

Anak senang, guru santai..hi hi