Salah satu kesulitan pengajar dalam penerapan kurikulum 2013 dikelas adalah penilainnya yang dirasa terlalu banyak.
Dalam kurikulum 2013 kita harus menilai dari sikap, pengetahuan dan ketermpila. Dari penilaian sikap itu sendiri masih dipecah lagi menjadi beberapa penilaian yang tergantung dari mata pelajarannya. Penilaian itu antara lain, sikap spiritual dan sosial. jujur, disipling, gotong royong, percaya diri dll. sedangkan pengetahuan di nilai berdasarkan nilai ulangan harian, ujian tengah semester dan ujian akhir semester dan yang terakhir penilaian keterampilan di dasarkan pada porto folio, projek, dll.
dari hal itu saja bikin guru pusing . Pada awal penerapan kurikulum 2013 semua penilaian dari 3 hal tersebut harus terlaksana. Dalam prakteknya ketika guru mengajar, mereka hanya sibuk untuk menilai peserta didik dengan berbagai angket dan daftar instrumen semua sikap dan penilaian diri.
Pada akhirnya guru tidak lagi konsen untuk menyampaikan materi , tapi hanya menilai dan mengumpulkan kertas.
Dengan persoalan diatas maka pada tahun pelaksanaan berikutnya LPMP melaksanakan berbagai workshop untuk merevisi berbagai kebijakan yang telah ada.
Dan hasilnya penilaian sikap tidak harus dilakukan setiap kali pertemuan. Setiap pertemuan boleh hanya menilai 1 jenis sikap. Dan yang terpenting dalam satu semester semua sikap sudah dilakukan penilaian.