Peer Teaching

Apa sih yang dimaksud peer teaching?? peer teaching adalah praktek mengajar yang dilakukan seorang guru terhadap guru yang lainnya. Merupakan syarat wajib yang dilakukan seorang guru agar bisa menambah nilai kredit seseorang dan merupakan penilaian terbesar dalam skala skill.

Karena yang namanya guru, penyampaian materi merupakan vital. Sehebat apapaun ilmu seseorang, jika penyampain materi ke anak tidak becus ya percuma saja.

Beberapa hari yang lalu aku diharuskan mengikuti diklat implementasi kurikulum yang baru (2013) yang mengikutkan 10 guru mapel yang akan dipantau apakah berhasil atau tidak. Aku pikir ini seperti diklat yang sudah sudah, semua acaranya begitu monoton yaitu datang, absen, dapat atk, mendengarkan ceramah, bosan, ngantuk, pulang.

Ternyata perkiraanku salah besar, diklat ini menekankan praktek mengajar dengan teknik yang sama sekali baru. Kami diajarkan bagaimana mengajar dengan pendekatan scientific; mengamati, menanya, menghubungkan, menalar, dan dengan teman sejawat. Tampaknya mudah, tapi tidak secara teknis. Kita harus memahami benar apa itu masing-masing nilai yang harus dimunculkan, memilah proses mana yang harus didahulukan dan proses mana yang harus di mix agar menarik.

Karakter utama scientific ini tidak hanya menekankan aspek keilmuan, tapi juga nilai nilai daerah dan karakter bangsa (menurut muh.nuh). Kenapa harus karakter bangsa dimunculkan dalam setiap pembelajaran?? Karena keprihatinan pemerintah terhadap generasi sekarang, generasi pintar secara keilmuan dan skill tapi kering kepribadian, kepribadian yang disorot disini meliputi sikap sopan santun, saling menghargai, bekerja keras, mandiri, taat beragama.

Diklat ini hanya menyertakan sedikit teori yang dibahas hanya 1,5 hari. Padahal materi yang harus dipelajari sangat banyak, buku setebal 319 halaman, plus 2 buku pedoman rampung dibahas dalam skala marathon. Yang dibahas; SKL, KI, Analisa SKL, KI, KD, analisan Buku Pedoman Guru dan Buku Diktat Murid….lebih sering pusing ketika didalam ruangan, bukan karena pendingin ruangannya yang terlalu extrem suhunya, tapi lebih kepada sulitnya mengejar performa guru guru senior yang lebih jago.

Setelah pusing dengan analisa ini itu yang membingungkan, tiba waktunya untuk menerapkan apa yang telah dipelajari secara teori ke dalam ranah praktek.

Mengajar minimal 10 menit sampai dengan 35 menit dengan menggunakan metode scientific approach.

Tidak seperti biasanya ketika peer teaching diwakili satu orang per kelompok, maka kali ini setiap guru mendapatkan kesempatan yang sama. he he..

aku jadi merasa geli melihat ketakutan guru guru yang lain menghadapi peer teaching, ada yang mengatakan nerveous, tidak siap, bahkan ada yange berniat tidak akan hadir lagi (pengecut). Geli karena semua disini adalah guru, yang setiap hari berdiri didepan kelas mengajar pelajaran yang sama yang bukan hal asing lagi ketika harus berbicara dimuka banyak orang.

Tapi yang menjadi masalah adalah kali ini yang diajar adalah teman temannya sendiri, yang memiliki kualitas rata-rata bahkan ada yang lebih, tidak seperti murid kita yang ketika kita tidak sengaja sliptongue mereka tidak akan mengenalinya.

Ternyata banyak juga yang tidak bisa mengajar dengan baik, bahkan aneh, lucu, lugu bahkan kelihatan bodoh banget. Yang paling parah ketika mereka tidak bisa ngomong didepan rekan rekannya sendiri..hal yang demikian sudah barang tentu menjadi gunjingan sampai kita masing masing pulang ke rumah.

Anyways, terlepas dari semua hal tersebut peer teaching sangat diperlukan untuk mengoreksi cara kita mengajar apakah gesture kita mantab, apakah gaya penyampaiannya sudah sesuai dan lain-lain. Yang pasti semua itu bisa memperbaiki kita (jika memang berniat mengubah).